Langlayangan, merupakan permainan tradisional  yang biasanya dimainkan anak laki-laki saat musim berangin. Menggunakan layangan yang di buat dari bambu atau nyere sebagai rangkanya yang paling umum berbentuk persegi empat bagian ekor lebih panjang dari bagian kepalanya atau dengan empat sudut dan di tempeli kertas minyak di atasnya lalu di warnai. Permainan ini menggunakan tali gelasan dan tali kenur yang di ikat kan pada kayu untuk menerbangkannya.Â
Cara menerbangkannya bisa dengan membawa layang layang ketanah lapang lalu sedikit demi sedikit di berean istilahnya dikasih tali yang lebih panjang dan di biarkan terbangkan oleh angin. Hingga jauh. Proses pengontrolan gerakan layang layang kemudian berfungsi untuk menyabet layang layang milik yang lain.Â
Dengan cara mengkaitkan layang layang kita ke layang layang milik yang lain yang sedang di terbangkan lalu memotong tali layang layang milik mereka. Dan layang layang milik lawan kita akan jatuh ketanah dan menjadi milik kita.Â
Selain layang layang dengan bentuk sederhana banyak juga yang membuat layangan dengan ukuran yang besar dengan beragam bentuk yang unik. Membuat dan menerbangkan layang layang membutuhkan keahlian, sehingga sering kali di adakan festival pameran layang layang.
Bahkan ada lagu anak anak tentang layang layang.
Kuambil buluh sebatangÂ
Kupotong sama panjangÂ
Karaut dan kutimbang dengan benang kujadikan layang layang
Bermain, bermain, bermain layang layang
Bermain ku bawa ketanah lapang
Ku terbangkan layang layang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H