Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nyeupah Daun Sirih

12 Januari 2022   09:19 Diperbarui: 12 Januari 2022   09:29 3634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nyeupah atau menyirih, identik dengan tanaman sirih atau seureuh. Tanaman merambat yang memiliki kandungan anti biotik ini memilki daun lebar seukuran telapak tangan dengan warnanya hijau tua. Ada juga yang merah dibagian belakang daun sementara di bagian depannya berwarna hijau yang kemudian di kenal dengan daun sirih merah dan ada juga yang memilki corak putih merah ati dibagian atasnya dan belakangnya merah yang biasanya tumbuh liar di hutan atau kebun biasanya dikenal dengan sirih hias.

Nyeupah bisa diartikan sebagai meuleupeh atau mengunyah daun sirih mentah yang sudah di isi bahan sepah lainnya, yakni gambir, apu, Jambe kapulaga, cengkih, yang biasanya di tambahkan  dibagian tengah dua lembar daun sirih kemudian di lipat lalu di masukan kedalam mulut. Dikunyah. Kebiasaan ini berasal dari India disana biasanya di lakukan oleh laki-laki sementara di kita banyak di lakukan oleh nenek-nenek kebiasaan saat sore hari mengisi waktu luang setelah selesai bertani di sawah.

Ramuan seupah bahkan bisa kita tanyakan ke penjual rempah -rempah di pasar tradisional jika anda ingin mencobanya.

Daun sirih banyak yang menanamnya sendiri di halaman rumah mereka, daun dengan wangi khas ini akan menguning jika dibiarkan lama lalu menghitam kering Jika dibiarkan. Dulu pemilihan daun sirih yang bagus dilihat dari urat-urat daunnya. Rasa daun sirih kesat dan agak hangat. Menanam daun sirih dapat menggunakan batang yang sudah tua pada tanah subur yang kemudian akan tumbuh akar. Air rebusan daun sirih banyak digunakan untuk anti biotik alami dan mengatasi masalah kewanitaan.

Jambe atau pinang tanaman sejenis kelapa yang berukuran kecil rasanya keusueud atau kesat sangat, yang mentah warnanya hijau dan saat masak akan berwarna kuning hingga merah, kulitnya berserabut dan bijinya bulat. Biji inilah yang biasa digunakan untuk campuran nyeupah. Bijinya keras dengan bagian totol putih melingkar di bagian tengah.

Gambir, hasil olahan pabrikan dari tanaman gambir yang berwarna kuning kecoklatan.

Apu atau kapur sirih untuk bahan masakan warnanya putih.

Kapulaga sejenis rempah berbentuk bulat berkulit putih kemerahan sedangkan bijinya kecil-kecil dan berwarna hitam. Pohonnya rimpang seperti pohon laja.

Cengkih tanaman dengan wangi yang khas dan rasa yang agak pedas berwarna putih dan matangnya berwarna merah untuk cengkih dari pohon yang besar dengan kulit pohonnya hitam dan daun hijau tua, ada yang kulit pohonnya agak putih dengan daun hijau muda kekuningan matangnya berwarna kuning biasanya pohonnya ramping berdiameter kecil.

Ketika bahan bahan seupah sudah bercampur di mulut maka akan berubah warna menjadi warna merah terang yang kemudian bercampur dengan air liur yang bisa di muntahkan airnya saja kemudian di leupeh lagi. Sambil sesekali menggosok gigi anda dengan kulit Jambe. Begitu terus sampai habis. Jika kebanyakan apu mulut anda akan terasa tutung (bhs. Sunda) atau terbakar. Jika kurang Gambir nya merahnya kurang merona dan jika kebanyakan merah sekali tapi rasanya pahit. Campuran yang pas itu saat rasanya hangat di mulut bercampur manis dan merahnya merona seperti darah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun