Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tumbuhan Tembakau

12 Januari 2022   06:36 Diperbarui: 12 Januari 2022   06:40 2850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tembakau merupakan tumbuhan yang dijadikan bahan utama pembuatan rokok Daun berbentuk lebar dan berwarna hijau. Pengolahan tembakau yakni dengan memanfaatkan bagian daunnya. 

Jika di tempat saya biasanya tumbuhan tembakau disamakan dengan tumbuhan kecubung, sepertinya sih masih dari satu genus yang sama tumbuhan yang memiliki bunga seperti terompet besar-besar berwarna hijau putih dengan ujung kekuningan yang nampak menggantung sekilas bunganya seperti lampu-lampu hias yang menempel pada tanaman. Bunga nya rangu dan kadang dikeringkan juga untuk dijadikan bahan rokok selain daun nya. 

Proses pembuatan rokok daun kecubung sendiri yakni dengan mengambil daun yang masih muda dari pohon kecubung tapi bukan bagian pucuknya, di bersihkan kemudian daun di cacah atau di potong tipis untuk di keringkan di bawah sinar matahari. 

Daun yang sudah kering bisa kemudian di masukan ke kertas khusus yang bisa kita beli di warung warung. Kertas tipis dengan rasa yang manis ini dikenal dengan nama pahpir, sementara tembakau giling yang sudah kering yang dijual di warung warung dinamakan bako. Ada banyak jenis pahpir dan Bako yang dijual. Begitupun rokok ada banyak macamnya. 

Untuk meracik rokok yang berbahan kecubung yang sudah kering yakni dengan memasukan daun kecubung kering kedalam pahpir lalu digulung hingga berbentuk seperti rokok, kadang dicampur dengan bunga kecubung. 

Gulungan atau lintingan tersebut kemudian bisa di nyalakan dengan bensin atau alat pemantik api yang isinya bensin yang terbuat dari plastik ada yang bening dengan warnanya yang beragam ada pula yang dari besi khas pemantik ada pula yang ada cap rokoknya dll. Hati -hati bisa meuleudug jika terbakar. 

Begitupun jika memakai Bako yang di jual di warung. Hasil olahan daun tanaman tembakau yang sudah kering Sepintas Bako memiliki wangi yang khas dengan rasa yang agak ketar. Seseorang bisa menghabiskan beberapa bungkus rokok sambil melamun menikmati hujan. Banyak yang mengatakan jika tidak merokok tidak laki-laki. 

Meski demikian banyak juga wanita yang suka rokok. Promosi rokok sendiri cukup gencar baik secara lisan, tulisan spanduk bermerk rokok tertentu maupun gambar video. 

Dalam tembakau di ketahui ada kandungan nikotinnya yang tidak baik untuk kesehatan. Rokok tembakau yang berukuran besar dikenal dengan nama cerutu. Penjualan rokok cerutu tidak sepopuler penjualan rokok biasa. Lebih terkesan untuk kalangan tertentu.

Jika di jawa barat saya rasa tidak begitu banyak yang membudidayakan tembakau, dibanding di jawa tengah dan Jawa timur. Yang mana pabrik tembakau terbesar terdapat di Kudus Jawa tengah. 

Bisnis yang cukup menggiurkan karena dengan jumlah perokok yang banyak dan selalu bertambah dengan para perokok baru, anak muda sekolahan yang tertarik untuk mencoba rokok. 

Anak pesantren yang guru ngajinya suka merokok dan kebiasaan di suatu tempat kerja yang tidak lepas dari rokok. Dari yang saya lihat konsumennya sangat banyak dan seperti menjadi tradisi. 

Ada yang menjadikan rokok sebagai hadiah pada acara tertentu. Ada banyak yang merasa tidak merokok bikin lidah asem, kecut jadi tak bisa hidup tanpa rokok. Ada yang berfungsi untuk menghangatkan tubuh dan suasana sekitarnya. Mau rokok ? Sambil menawari satu batang rokok. Ada api? sambil mengambil rokok dari sakunya. 

Selain rokok dari tumbuhan tembakau ini yang kemudian dikenal dengan rokok kretek muncul juga rokok elektrik dan rokok yang katanya alternative rokok herbal. Seiring dengan promosi yang gencar dari Kemenkes tentang bahaya-bahaya rokok dan manfaat tidak merokok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun