Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Berkebun, Manfaat dan Ragam Olahan Makanan dari Singkong

9 Januari 2022   17:09 Diperbarui: 9 Januari 2022   17:20 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memulai berkebun singkong sangat mudah sekali. Terakhir saya tidak menyiangi kebun dan langsung saja menancapkan potongan batang ubi kayu ini untuk memanfaatkan pucuk daunnya sebagai lalaban. 

Sebelum akhirnya di babat habis dan dijadikan kebun kepulaga. Beberapa kali saya panen umbi singkong hasil tanam sendiri, dari penanaman hingga tumbuh pucuk hanya membutuhkan waktu sekitar satu minggu usahakan menanamnya pada saat cuaca hujan. 

Atau menjelang musim penghujan dan bisa di panen saat musim kemarau. Waktu hingga tanaman singkong tinggi menjulang dan memiliki umbi yang besar kurang lebih membutuhkan waktu sekitar tiga tahun.

Umbi singkong yang bagus memiliki rasa yang pulen tidak cangor atau keras saat dimakan. Pastikan bahwa saat menanam anda memilih batang pohon dari singkong yang berkualitas. Ukuran batang untuk ditanam sendiri sekitar lima belas cm. Buat melancip di ujung bagian bawah nya agar mudah ditancapkan pada tanah. 

Dengan bakal tumbuh tunas pada batang yang mengarah ke atas. Batang muda yang berwarna hijau akan muncul dari batang tua yang berwarna cream atau kemerahan. Biasanya ada sekitar satu sampai dua batang yang akan tumbuh dan meninggi dari sisi batang.

Dari umbi singkong ada banyak varian makanan yang bisa kita buat selain singkong rebus dan singkong goreng. Kalau dulu ada yang menjadikan singkong sebagai makanan pokok namanya Geong.

Geong terbuat dari singkong parud yang di beri garam lalu di kukus setelah itu di ngakeul hingga pukeul (bhs. Sunda) atau di aduk-aduk. Ada lagi gaplek, terbuat dari singkong mentah yang di potong-potong tipis lalu di jemur diatas sinar matahari.

Gaplek kemudian diolah lagi menjadi tepung gaplek, tepung gaplek bisa diolah menjadi mie. Gatot, terbuat dari singkong yang sudah di rebus yang di potong-potong lalu dibiarkan di atas genting hingga terkena hujan dan sinar matahari selama beberapa hari baunya agak apek, rasanya unik dan teksturnya agak seperti karet. Cemilan ngenyod atau kenyal, seingat saya ini makanan dari singkong yang paling unik.

Opak sampeu (bhs. Sunda) atau opak singkong terbuat dari singkong yang di parut dan dibumbui lalu dipipihkan di atas cetakan lalu di kukus dan dijemur dibawah sinar matahari. Bumbunya biasanya memakai garam, bawang putih dan ketumbar. 

Opak singkong yang sudah kering bisa digoreng dengan minyak atau dipanaskan dideangkeun (bhs. Sunda) dengan capit dari bambu sambil masak air dalam se'eng di perapian. Opak singkong biasanya berukuran lebih lebar dari kerupuk udang. Kerupuk udang sendiri berbahan dasar tepung tapioka atau Aci dari singkong.

Panen terakhir saya mengunakan Aci dari singkong untuk dijadikan kroket pastel yang berisi daging ayam. Pembuatan Aci singkong sendiri atau yang lebih dikenal dengan tepung tapioka bisa dilakukan dengan cara rumahan. Yakni dengan menggiling singkong yang sudah di kupas kulitnya dan di cuci bersih dengan belender yang ditambah air secukupnya. 

Singkong yang sudah di giling kemudian di peras bisa menggunakan serbet bersih sehingga menghasilkan air perasan yang berwarna putih dan kental. Endapan nya berupa tepung halus berwarna putih terang dapat kemudian dipisahkan dan di keringkan sehingga dapat simpan dalam waktu yang cukup lama.

Selain itu singkong juga bisa dijadikan olahan cocorot makanan khas Sunda yang terbuat dari parutan singkong yang di isi gula merah lalu di bungkus dengan daun pisang dan dikukus.

Selain makanan khas Sunda anda juga bisa membuat soup manis dari jagung, singkong dan santan juga menjadi bahan tambahan dalam pembuatan kolak.

Selain ragam makanan dari singkong ada banyak olahan yang juga bisa di buat dari pucuk daun singkong. Seperti daun singkong tumbuk atau gepuk daun singkong yang belakang dikeringkan dan dijadikan olahan keripik gepuk daun singkong. Sayur daun singkong. Dan yang paling umum daun singkong rebus yang di jadikan lalaban. Seperti di rumah makan Padang kita biasa menemukan daun ini di samping lauk dan sambal.

Selain itu kita juga bisa mengolah kulit singkong untuk dijadikan masakan. Kalau dulu biasanya kulit singkong dari singkong yang bagus setelah di rebus dijadikan tumisan baru-baru ini saya membuat kripik dari kulit singkong dan hasil nya cukup memuaskan.
Selain itu ketika kecil dulu saat bermain di kebun dari batang daun singkong yang tua bisa dikreasikan menjadi boneka-boneka wayang golek.

Untuk variannya sendiri ada singkong cangor yang biasa dijadikan makan ayam. Singkong ini memilki kulit batang berwarna merah dengan diameter yang kecil, singkong pulen yang biasa di olah memiliki warna batang cream kadang agak kemerahan dengan ukuran diameter yang besar. 

Ada juga singkong merah daunnya hijau keunguan batangnya merah dan singkongnya berwarna agak kemerahan, singkong karet memiliki ukuran daun dan batang yang lebih besar dari singkong pada umumnya dan memiliki biji berwarna hijau juga bunga berwarna putih dan bisa dikonsumsi jangan terperdaya oleh namanya. Justru singkong inilah berukuran jumbo diantara jenis singkong yang lain. Seingat saya ada yang bisa mengolah buahnya menjadi manisan.

Bicara tumbuhan ini memang tidak ada habisnya karena di sela-sela tumbuhan yang lain selalu ada batang singkong yang sengaja di tanam. Jika anda menanamnya di tanah yang datar dan langsung mendapat sinar matahari. 

Anda dapat mencondongkan arah penanamannya ke arah sinar matahari agar batang singkong cepat tumbuh disamping tanaman lainnya yang cepat tumbuh seperti su'uk (bhs. Sunda) atau kacang tanah, Hui (bhs. Sunda) atau ubi manis dan jagung. Saat panen saya pernah membawa sekarung hasil panen jagung diatas kepala saya, senang sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun