Pemeliharaan ayam kampung cukup mudah anda dapat memulainya dengan membeli anak-anak ayam kampung dari peternak. Sebelum membuat kandang yang cukup besar Anda dapat menyimpan anak-anak ayam anda dalam kardus dan memberinya pakan berupa lipur, bubuk beras, bubuk jagung dan bekatul yang dicampur dengan air. Juga air bersih untuk minum.Â
Dalam beberapa bulan ukuran anak-anak ayam kampung anda akan membesar dan anda harus membuat kandang yang lebih besar dan memberinya pakan bisa berupa beras utuh, gabah padi, nasi, jagung, singkong yang dipotong kecil-kecil, bekatul yang di campur air dan lipur.Â
Melepasnya saat siang dan memasukannya kedalam kandang yang biasanya terbuat dari potongan bambu saat malam atau di biarkan di dalam kandang.
Dalam memelihara anak ayam usahakan agar berada dalam kondisi atau ruang yang hangat terutama saat malam.
Untuk pemeliharaan ayam kampung yang fokus pada ayam organik peternak dapat membiarkan ayam kampung berkeliaran di luar kandang utama (kandang yang tertutup) agar ayam memakan daun daun rumput yang tumbuh di sekitar kandang, anda dapat membuat kan pagar di luar pagar utama dengan ruang yang cukup luas yang ditanami beragam sayuran atau rumput hijau.Â
Jika sudah berukuran satu kilogram lebih ayam dapat dijual kisaran harga daging ayam kampung berada di atas harga daging ayam biasanya atau peternak sering menyebutnya dengan istilah Hayam negri atau ayam negeri.
Untuk di perbanyak anda dapat memelihara sepasang ayam kampung jantan (hayam jago) dan ayam betina (Hayam bikang). Dan memasukan nya dalam satu kandang. Jika ayam betina sudah berkokok tandanya ayam betina akan bertelur. Untuk itu anda perlu membuat tempat pengeraman biasanya di atas kandang ayam.Â
Terbuat dari kayu atau dari anyaman bambu yang di lapisi jerami atau rumput kering. Ayam kampung dapat bertelur lebih dari lima dan menetas dalam waktu yang cukup cepat.Â
Pemeliharaan ayam kampung lebih mudah jika dibanding pemeliharaan ayam negeri. Telur ayam kampung seringkali digunakan untuk campuran jamu penambah stamina.
Rupa ayam kampung jantan atau ayam jago familiar kita lihat di mangkuk-mangkuk bakso bergambar Ayam jago. Suara ayam jago identik dengan fajar, saat cahaya fajar menyingsing biasanya ayam jago yang bertengger di atas atap kandang akan bangun dan mengeluarkan suara kukuruyuk. Beberapa orang menandingkan suara ayam jago mereka hingga menandingkan meng- adu ayam jago mereka.Â
Menandingkan rupa ayam jago mereka dengan ayam jago milik lawan mereka sehingga menaikan harga jual ayam jago mereka. Ayam jago yang bagus bisa memilki harga di atas 200 ribu rupiah hingga satu juta rupiah lebih. Sementara ayam betina berkokok ketika hendak bertelur dan sedang mengerami telurnya. Ayam betina juga bisa membintih atau memacok dengan paruhnya hewan atau orang yang mengganggu anak-anak ayamnya.Â
Orang Sunda biasa menamakan proses saat menetas dengan istilah megar. Atau malegar kerana biasanya telur menetas lebih dari satu. Anak-anak ayam yang baru megar selalu mengikuti kemana induknya pergi hingga berusia dewasa dan terlepas dari pantauan induknya. Hewan careuh atau musang seringkali menjadi hewan pengerat yang menggangu ayam yang sedang tumbuh membesar sementara ular menjadi hewan pengganggu yang biasanya memangsa anak-anak ayam.Â
Setelah dewasa pada cuaca yang dingin seperti sedang musim hujan bulan Desember kadang ayam-ayam mati karena kedinginan. Peternak sering menamainya dengan istilah kena tooun. Jadi usahakan saat musim dingin anda memberi ayam-ayam anda minum air hangat dan menyiapkan kandang yang tidak membuat mereka terkena serangan udara dingin.
Selain ayam kampung para peternak skala rumahan seringkali memelihara ayam jenis lainnya. Ayam buras atau ayam boiler atau ayam negeri atau ayam berbulu putih yang mereka beli dari para peternak skala pabrik yang membuat kandang-kandang berukuran besar dengan pakan lipur yang sudah disediakan pada tempat-tempat yang digantungkan pada tali juga air minum dengan lantai yang dilapisi sekam padi.Â
Beberapa kandang ayam putih dibuat hingga dua sampai tiga lantai beratap genting dan sampingnya dilapisi terpal biru dengan lampu-lampu yang berwarna kuning yang menghangatkan dan menerangi mereka saat malam suara berisik ayam terdengar setiap hari dan pada pagi hari kadang peternak memperdengarkan musik dangdut dikandang-kandang ayam mereka proses pembesaran ayam berjalan lebih cepat seimbang dengan minum dan pakan yang mereka konsumsi biasanya para peternak ayam ini tidak pernah membiarkan wadah air minum dan lipur dibiarkan kosong, mereka selalu sigap untuk segeea mengisi wadah yang sudah habis di minum dan di makan oleh ayam.Â
Selain itu beberapa peternak skala rumahan ada juga yang berhasil menetaskan telur-telurnya dalam alat seperti oven yang memiliki kondisi hangat yang hampir sama seperti di erami induknya, ada juga yang membeli anak-anak ayam nya yang berwarna kuning dengan bulu yang halus yang setelah dewasa berganti dengan bulu berwarna putih.Â
Beberapa peternak memeliharanya hingga berukuran besar doyot lebih dari tiga kilo. Ayam negeri sudah sangat umum dikonsumsi di pasar memiliki daging berwarna putih kemerahan sementara daging ayam kampung berwarna agak coklat atau kekuningan.Â
Selain ayam putih ada juga peternak ayam kampung yang juga memelihara ayam petelur berbulu coklat dan dapat menghasilkan telur lebih sering dari ayam lainnya satu hari satu ayam dapat menghasilkan kurang lebih 10 telur. Ukuran telurnya pun lebih besar dari telur ayam kampung dengan warna yang kecoklatan sementara telur ayam kampung berwarna putih.
Selain itu ada juga yang memelihara ayam kalkun. Dengan ukuran telur yang lebih besar dibanding jenis ayam lainnya, di negara tertentu menjadi pelengkap saat hari raya sementara di Indonesia khusunya kota besar seperti Bandung sudah banyak olahan dari daging ayam kalkun ini, seperti ayam kalkun tanpa tulang yang siap makan.Â
Selain itu di beberapa tempat ada juga yang mencampur ayam kampungnya dengan ayam kete, ayam berukuran kecil ini bisanya di jadikan ayam hias hampir sama dengan ayam rintit, ayam berbulu hiris dll beberapa ayam berukuran kecil memilki daging berwarna hitam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H