Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengenal Hewan-hewan Sawah

8 Januari 2022   09:25 Diperbarui: 8 Januari 2022   09:32 8347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah anda pernah berpikir bagaimana hewan-hewan kecil itu bisa ada saat air menggenangi sawah, saat kekeringan dimana hewan-hewan itu, apakah hewan-hewan sawah itu meninggalkan telur-telur mereka saat kekeringan sehingga saat air menggenangi tanah sawah hewan-hewan itu muncul kembali ke permukaan. 

Jika bicara mengenai hewan hewan sawah maka kita sering melihat ada ikan-ikan kecil yang namanya ikan cecere, ikan yang agak besar dari cecere yang namanya benter, hurang udang sawah yang ukuran nya lebih besar dari ikan benter, keyep kepiting sawah yang ukurannya kecil-kecil, keong emas, tutut, Tutut yang panjang atau pernah saya dengar namanya susuk jika ditemukan di pinggir pantai dengan ukuran yang tentu saja lebih besar, belut, lele sawah atau bogo, hewan-hewan tersebut dapat di makan, sementara hewan lainnya seperti cacing sawah, ular sawah, kungkang sejenis hewan berkaki empat yang mengapung di air, buruy, kodok, katak, tidak bisa di makan. 

Sementara itu untuk hewan hewan yang biasanya dapat kita temukan mengapung di udara pesawahan yakni simet atau belalang, papaculan atau congcorang, beragam jenis burung, capung, kupu-kupu, hewan kungkang yang aromanya bau atau sering juga di panggil bolokotono, jangkrik, kecoa sawah. selain itu hewan kecil nan lucu yang biasanya hinggap di daun-daun kangkung sawah yakni sejenis hewan kumbang, ada yang berwarna merah dengan totol-totol hitam, ada yang berwarna keemasan, ada yang memancarkan cahaya saat malam atau yang dikenal dengan nama cika-cika bahasa bekennya firefly sejenis lalat jika dalam jumlah banyak saat malam gelap terlihat indah di pandang.

Agar lebih tahu akan saya perkenalkan satu persatu ;

1. Ikan sawah atau cecere, hewan jenis ikan ini berukuran sangat kecil meski demikian lucu sekali saat kita bisa memandangi mereka bergerak dari satu tempat ketempat lainnya melawan arus sungai. 

Pergerakan mereka sangat lincah dan jika bersembunyi ke dalam lumpur sawah sulit sekali untuk ditemukan. Sampai saat ini saya baru melihat sekitar tiga jenis cecere, ada yang berwarna abu transparan, ada yang berwarna abu tua dan ada yang berwarna kemerah-merahan dengan totol-totol hitam. Untuk yang berukuran abu tua ukuran nya lebih besar. 

Jika saya perhatikan sepertinya mereka suka makan lumut yang ada di batu. Mereka bisa terlihat berenang sendiri, berenang bersama kawanannya atau saling kejar-kejaran berdua atau bertiga. 

Saat pagi menuju siang biasanya mereka berjemur di bawah sinar mata hari menampakan diri dan berhenti di satu tempat dalam waktu yang lama. Saat sore hari menuju malam kita juga dapat melihat mereka berenang  dalam jumlah-jumlah tertentu bergerak dari satu ujung sungai menuju ujung sungai yang lain. Saat melimpah saya pernah mengambil ikan-ikan kecil itu dari sungai menggunakan alat semacam jaring dan mengorengnya rasanya enak sekali.

2. Udang sawah atau hurang. Warna cangkangnya bening dengan bercak hitam di bagian tengah. Pergerakan hurang tidak selincah cecere, jika bersarang di satu tempat ia hanya akan berenang sesekali menyusuri sungai lalu kembali ketempat yang sama menyusup ke dalam lumpur sawah. 

Ukurannya lebih besar  dari hewan sawah yang lain yang biasa berjemur di pagi hari sehingga saat hewan sawah yang satu ini keluar mata kita akan dengan mudah tertuju padanya. Saya pernah makan hurang sawah goreng rasa dagingnya sangat lezat. Jumlah hurang di sekitar perairan sawah biasanya tidak sebanyak jumlah ikan cecere.

3. Kepiting sawah atau keyep, sejauh ini saya baru tahu ada dua jenis keyep. Ada yang berwarna hitam dan ada yang berwarna coklat, yang berwarna coklat bisa memiliki ukuran yang lebih besar dari keyep yang warna hitam. Sementara itu beberapa kali saya pernah menemukan keyep yang warna hitam yang sudah beranak saat cangkang bawah bagian tengahnya di buka ada sekitar 20 anak keyep. 

Disawah keyep tinggal di lubang-lubang tanah. Mereka biasanya menggali tanah hingga kedalaman sepanjang tangan saya sekitar setengah meteran kurang lalu naik dan membuat terowongan lagi ke sisi tanah yang lain saat trowongan buatan mereka hancur maka akan terbentuk satu cekungan danau seperti Satu wadah ember ukuran besar dari tanah yang berisi air. Kepiting sawah dengan ukuran mungil tidak jauh berbeda dengan kepiting laut memiliki bagian daging yang sedikit selebihnya rasanya pahit dan tidak enak.

4. Siput sawah atau keong. Di sawah kita dapat dengan mudah menemukan keong emas. Karena ukurannya cukup besar dan seringkali menjadi hama saat padi baru tumbuh. Ketika membersihkan sawah petani bisa mengumpulkan keong sawah dalam jumlah yang cukup banyak hingga karungan. Meski besar cangkang keong sawah hanya terdiri dari tiga atau empat putaran undakan. 

Warna cangkangnya hitam dan bisanya di tumbuhi lumut. Pergerakannya lambat dan hanya sesekali. Keong sawang makan daun-daun tumbuhan yang tumbuh di dalam sawah. Jika anda melihat butiran-butiran merah yang menempel di daun padi maka bisa jadi itu adalah telur-telur keong sawah. Jika di potong keong sawah memiliki bagian kepala yang seperti siput dengan otak yang bulat dan keras dibagian dalamnya. Jika di masukan ke dalam air bening kita dapat dengan mudah memperhatikan bagian mulut,  kepala, dua antene yang mencuat, dan kaki-kakinya. Sementara tubuhnya ada di dalam cangkang. Hewan ini aman di konsumsi setelah otak di bagian kepalanya dikeluarkan.

5. Tutut, hewan Tutut mememiliki ukuran yang lebih kecil dari keong dengan 4 atau lima putaran undakan di bagian cangkangnya. Ada sedikit moncong kerucut mencuat yang menjadi tambahan di cangkang bagian atasnya, warna cangkangnya hitam dan biasanya di tumbuhi lumut. 

Tidak jauh berbeda dengan siput keong pergerakannya sangat lambat saat berpindah dan mencari makan. Hewan sawah yang satu ini sering kali dijajakan di pasar dan rasanya terbilang cukup enak apalagi disantap dalam jumlah banyak. Banyak yang kemudian memperbanyak nya dengan cara menernakan hewan ini di kolam bersama ikan-ikan.

6. Susuk sawah, hewan ini memiliki cangkang yang lebih panjang dari Tutut. Ada sekitar delapan lingkaran hingga sebelas lingkaran mengerucut keatas. Pergerakan nya juga sangat lambat. Tidak jauh dengan siput lainnya bagian kepala susuk juga nampak memiliki dua antene dan mulut dibagian kepalanya juga kaki dibagian bawahnya. 

Mungkin karena berat membawa cangkang yang tidak seimbang dengan bagian tubuhnya yang mungil sekali. Hewan yang serupa dari pinggirl laut dengan ukuran yang lebih besar bisa dikonsumsi sementara yang dari sawah saya belum sempat mencoba nya. Boleh nanti kalau ada yang sudah di kolom komentar,

7. Belut sawah. Hewan sawah yang satu ini masih menjadi primadona hingga sekarang banyak orang tua hingga anak-anak muda yang keliling sawah mencari belut dengan cara di urek menggunakan alat urekan yang terbuat dari anyaman benang dengan kail di bagian ujungnya. Hewan belut sawah bisa mencapai berat hingga beberapa kilo dengan ukuran panjang hingga satu meter. Memiliki kepala berbentuk moncong seperti kerangka domba ukuran mini dengan bagian mata mulut dan hidung, kulitnya berlendir dan otot-otot bagian tubuh yang kuat dan lincah sekali. Hewan belut tinggal di lobang-lobang, berbeda dengan lobang keyep.

8. Lele sawah atau bogo. Hewan yang satu ini memiliki bentuk yang agak mirip dengan lele, kumisnya pendek dan tidak berbisa. Tubuhnya agak buntet jika dibanding lele pada umumnya. Hewan ini hidup di sekitar sawah dengan aliran air yang cukup banyak. Di tempat-tempat tertentu yang sebelumnya pernah ditemukan bogo meski sudah di ambil biasanya tanpa sengaja masih bisa kita temukan lagi hewan bogo di sana.

Selain hewan-hewan di atas ada lagi hewan lain yang hidup di dalam lumpur tanah pesawahan. Yakni

1. Cacing sawah. Sama seperti cacing pada umumnya berwarna merah dan memutih saat mati. Bisa ditemukan saat memperbaiki tanah-tanah di sekitar petakan sawah. Memperbaiki galengan sawah yang ambles karena air dll

2. Ular sawah ada banyak jenisnya. Jika dulu di sawah-sawah sering ditemukan ular yang berwarna kuning dan hitam atau sering disebut ular kisi ada juga ular sendok, ular Begu,

3. Kungkang, sejenis hewan sawah yang mirip-mirip laba-laba aneh yang nampak mengambang di atas air berjalan tanpa mebasahi keempat kaki dan tubuhnya yang berada di tengah-tengah. Warnanya ada yang hitam, abu ada juga kream kecoklatan dengan bercak-bercak. Seperti replika monster pada film. Pergerakannya terbatas di situ-situ saja saat pagi hari hanya menggerakkan ke empat kakinya.

4. Buruy, atau anak kodok. Atau dalam bahasa Indonesia di kenal dengan panggilan kecebong. Berkumpul di bagian cekungan air yang di diami kodok. Warna kodok sawah hijau gelap agak kecoklatan sementara warna katak lebih hijau terang dan memilki kaki yang berselaput untuk membantu nya lebih lincah berenang di air.

5. Simet atau belalang, bisa kita temukan beterbangan di sawah dan pada musim tertentu seperti saat akan panen padi dan setelah panen padi jumlahnya semakin banyak. Ada beragam jenis simet yang biasanya dapat kita temukan di sawah, simet yang berwarna hijau dengan sedikit warna kuning dan coklat di bagian tubuhnya. 

Boleh dimakan dan rasanya enak. Ada juga belalang yang berwarna coklat yang biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dari belalang hijau, ada belalang yang berwarna hitam dengan ukuran yang lebih kecil dari belalang hijau, belalang yang berwarna hijau muda dengan kepala berbentuk segitiga.

6. Congcorang, hewan ini pada umumnya berwarna hijau muda, dengan kepala yang mungil dan tubuh serta sayap yang panjang memiliki tangan dan kaki yang berbentuk seperti cangkul dan panjang. Hewan ini bisa ditemukan hinggap di daun-daun padi.

7. Burung sawah, di pesawahan biasanya kita dapat menemukan beragam jenis burung. Ada burung cangkurileng, burung sosoangan, burung hayam-hayaman, burung kahkeh, burung Pipit atau burung gereja merupakan burung dengan jumlah yang biasanya paling mendominasi, selain di sawah burung yang sama juga sering kita temukan hinggap di kabel-kabel tiang listrik pinggir jalan memiliki bulu yang berwarna coklat, putih dan sedikit abu. Ada juga burung yang berwarna putih, hijau, biru tua, biru muda, merah, kekuningan. Yang hinggap di pohon-pohon yang tumbuh dipinggiran sawah. Bersarang di atas pohon dan sesekali mengeluarkan seloroh yang indah.

8. Capung, di sawah ada beragam jenis capung yang bisa kita temukan, ada capung yang berwarna hijau, merah, ada capung yang berbentuk jarum dengan bercak warna hijau biru dll

9. Kupu-kupu, yang paling familiar kita temukan di sawah dan di kebun yakni kupu-kupu kuning, kupu-kupu hitam besar dengan bercak biru dan putih, kupu-kupu biru dll

10. Bolokotono, hewan yang berbau menyengat ini umumnya memilki warna hitam dan sering hinggap di daun-daun padi dengan bentuk yang menyerupai monster

11. Jangkrik. Hewan ini sudah umum kita lihat dengan suara yang khas. Bahkan sudah banyak diternakan sebagai pakan burung

12. Kecoa sawah, memiliki bentuk seperti kecoa rumahan hanya saja ukurannya lebih kecil.

Selain itu di galengan  atau tanah pinggiran sawah kadang tumbuh kangkung-kangkung sawah. Jika kangkung sayur memiliki bunga berwarna putih maka kangkung sawah memiliki. Bunga berwarna putih ke unguan dengan daun yang lebih lebar dan batang berwarna coklat. Biasanya tumbuh pula disampingnya pohon yang berdaun lebar. Di daun-daunnya biasa dihinggapi beragam jenis kumbang sawah.

1. Kumbang merah, kumbang mungil yang berwarna merah

2. Kumbang emas, Kumbang mungil yang berwarna keemasan

3. Cika-cika, lalat yang menyala saat gelap

4. Juga beragam ulat-ulat daun

5. Dll

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun