Disawah keyep tinggal di lubang-lubang tanah. Mereka biasanya menggali tanah hingga kedalaman sepanjang tangan saya sekitar setengah meteran kurang lalu naik dan membuat terowongan lagi ke sisi tanah yang lain saat trowongan buatan mereka hancur maka akan terbentuk satu cekungan danau seperti Satu wadah ember ukuran besar dari tanah yang berisi air. Kepiting sawah dengan ukuran mungil tidak jauh berbeda dengan kepiting laut memiliki bagian daging yang sedikit selebihnya rasanya pahit dan tidak enak.
4. Siput sawah atau keong. Di sawah kita dapat dengan mudah menemukan keong emas. Karena ukurannya cukup besar dan seringkali menjadi hama saat padi baru tumbuh. Ketika membersihkan sawah petani bisa mengumpulkan keong sawah dalam jumlah yang cukup banyak hingga karungan. Meski besar cangkang keong sawah hanya terdiri dari tiga atau empat putaran undakan.Â
Warna cangkangnya hitam dan bisanya di tumbuhi lumut. Pergerakannya lambat dan hanya sesekali. Keong sawang makan daun-daun tumbuhan yang tumbuh di dalam sawah. Jika anda melihat butiran-butiran merah yang menempel di daun padi maka bisa jadi itu adalah telur-telur keong sawah. Jika di potong keong sawah memiliki bagian kepala yang seperti siput dengan otak yang bulat dan keras dibagian dalamnya. Jika di masukan ke dalam air bening kita dapat dengan mudah memperhatikan bagian mulut, Â kepala, dua antene yang mencuat, dan kaki-kakinya. Sementara tubuhnya ada di dalam cangkang. Hewan ini aman di konsumsi setelah otak di bagian kepalanya dikeluarkan.
5. Tutut, hewan Tutut mememiliki ukuran yang lebih kecil dari keong dengan 4 atau lima putaran undakan di bagian cangkangnya. Ada sedikit moncong kerucut mencuat yang menjadi tambahan di cangkang bagian atasnya, warna cangkangnya hitam dan biasanya di tumbuhi lumut.Â
Tidak jauh berbeda dengan siput keong pergerakannya sangat lambat saat berpindah dan mencari makan. Hewan sawah yang satu ini sering kali dijajakan di pasar dan rasanya terbilang cukup enak apalagi disantap dalam jumlah banyak. Banyak yang kemudian memperbanyak nya dengan cara menernakan hewan ini di kolam bersama ikan-ikan.
6. Susuk sawah, hewan ini memiliki cangkang yang lebih panjang dari Tutut. Ada sekitar delapan lingkaran hingga sebelas lingkaran mengerucut keatas. Pergerakan nya juga sangat lambat. Tidak jauh dengan siput lainnya bagian kepala susuk juga nampak memiliki dua antene dan mulut dibagian kepalanya juga kaki dibagian bawahnya.Â
Mungkin karena berat membawa cangkang yang tidak seimbang dengan bagian tubuhnya yang mungil sekali. Hewan yang serupa dari pinggirl laut dengan ukuran yang lebih besar bisa dikonsumsi sementara yang dari sawah saya belum sempat mencoba nya. Boleh nanti kalau ada yang sudah di kolom komentar,
7. Belut sawah. Hewan sawah yang satu ini masih menjadi primadona hingga sekarang banyak orang tua hingga anak-anak muda yang keliling sawah mencari belut dengan cara di urek menggunakan alat urekan yang terbuat dari anyaman benang dengan kail di bagian ujungnya. Hewan belut sawah bisa mencapai berat hingga beberapa kilo dengan ukuran panjang hingga satu meter. Memiliki kepala berbentuk moncong seperti kerangka domba ukuran mini dengan bagian mata mulut dan hidung, kulitnya berlendir dan otot-otot bagian tubuh yang kuat dan lincah sekali. Hewan belut tinggal di lobang-lobang, berbeda dengan lobang keyep.
8. Lele sawah atau bogo. Hewan yang satu ini memiliki bentuk yang agak mirip dengan lele, kumisnya pendek dan tidak berbisa. Tubuhnya agak buntet jika dibanding lele pada umumnya. Hewan ini hidup di sekitar sawah dengan aliran air yang cukup banyak. Di tempat-tempat tertentu yang sebelumnya pernah ditemukan bogo meski sudah di ambil biasanya tanpa sengaja masih bisa kita temukan lagi hewan bogo di sana.
Selain hewan-hewan di atas ada lagi hewan lain yang hidup di dalam lumpur tanah pesawahan. Yakni
1. Cacing sawah. Sama seperti cacing pada umumnya berwarna merah dan memutih saat mati. Bisa ditemukan saat memperbaiki tanah-tanah di sekitar petakan sawah. Memperbaiki galengan sawah yang ambles karena air dll