Adakah yang belum mengenal buah jengkol ? Buah yang beraroma khas ini yang biasanya membuat teman anda mengatai anda "bau jengkol!" merupakan lalapan yang tidak pernah lekang oleh zaman beberapa pecinta lalapan seringkali menyandingkan jengkol dengan petei atau Pete yang sama-sama memilki bau yang khas dan tajam.Â
Anak-anak muda seringkali dengan bangga mengatakan dirinya"saya suka makan jengkol!". Memang sih jengkol jika dimasak bisa menjadi makanan yang enak dan menambah nafsu makan anda. Selain diolah menjadi masakan tertentu seperti semur jengkol, goreng jengkol, jengkol balado, jengkol juga menjadi bahan tambahan pewangi dalam pembuatan kerupuk jengkol untuk masakan tertentu fungsi jengkol tidak jauh berbeda dengan pentey yakni untuk menambah kelezatan suatu masakan dan digunakan hanya sedikit saja. Orang yang memakan jengkol memilki urin dengan bau yang menyengat dan sulit untuk hilang, biasanya di toliet pasar tradisional bau menyengat yang sama dengan mudah dapat tercium. Konsumsi jengkol disarankan agar tidak berlebihan.Â
Apalagi mengkonsumsi jengkol yang setengah matang zat yang terkandung dalam jengkol beresiko meracuni lambung anda sehingga perut anda dipaksa harus memuntahkannya kembali. Untuk pohon nya sendiri pohon jengkol memilki daun berwarna hijau sementara daun mudanya berwarna merah hati. Orang Sunda kadang menjadikan pucuk daun nya sebagai lalapan bersama pucuk daun singkong mentah dan pucuk daun pepaya untuk dimakan bersama nasi dengan cocolan sambal terasi.Â
Pohon jengkol biasanya bercabang sementara buahnya memiliki cangkang berwarna merah ati, buah jengkol yang di pasarkan biasanya yang tua kulit tipisnya berwarna merah dan rasanya khas jengkol dan pulen. Sementara jengkol yang masih muda atau jengkol kumecrot memiliki kulit tipis yang berwarna kuning dan masih memiliki kandungan air sehingga membuatnya bertekstur lunak hingga rangu.
Beberapa orang merendam jengkol yang sudah tua untuk mendapatkan tekstur rangu pada buah ini. Tak ada nama lain dalam bahasa Sunda untuk buah ini. Jengkol sendiri sudah di kenal se Asia tenggara sebagai makanan yang lezat. Sementara dalam hukum Islam makan-makanan yang berbau itu hukumnya makruh. Jadi meski anda sangat menyukai buah yang satu ini usahakan untuk tidak mengkonsumsinya secara berlebihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H