2.Pembekalan Multi Kompetensi Kepada Siswa
-Intellectual Development (Pengembangan Intelektual)
-Emotional Development (Pengembangan Kematangan Emosional)
-Adversity Developent (Pengembangan Ketangguhan Diri)
Pengembangan multi kompetensi sangat dibutuhkan oleh siswa karena menurut pendapat para pakar SDM (Dr. Daniel Goleman, Prof. Michael Porter, Prof. Gay Hendrick, Dr. Kate Ludeman) bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh 20% IQ, 50% EQ, dan 30% AQ. IQ merupakan hard skill sedangkan EQ dan AQ merupakan soft skill. Dengan pengembangan hard skill dan soft skill secara terpadu, akan terbentuk pada diri siswa kepribadian yang optimis, mandiri, dan survive.
Dari uraian di atas, pengembangan soft skill pada siswa adalah hal yang harus dilakukan oleh pendidikan di Indonesia. Penanaman nilai-nilai olimpisme merupakan pendekatan yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Olimpisme merupakan suatu filsafat kehidupan, yang menyatukan dan menyeimbangkan badan yang sehat dengan kemauan dan kecerdasan. Olimpisme mengharmonikan olahraga, budaya, dan pendidikan.
Nilai olimpisme sangat relevan dengan tuntutan ingkungan eksternal pendidikan karena nilai-nilai olimpisme yang terkandung adalah visioner (tujuan jangka panjang), peaceful (kedamaian), no discrimination (tidak diskriminatif), mutual understanding (saling memahami), friendship (persahabatan), solidarity (solidaritas), fair play (kejujuran, adil, wajar), excellence (keunggulan), fun (kesenangan), respect (menghargai), human development (pengembangan diri), leadership (kepemimpinan), motivation (semangat, pantang menyerang), dan team work (kerjasama, sinergi). Lebih lanjut, motto olimpiade merupakan kriteria manusia yang profesional. Citius (paling cepat dalam beradaptasi), Altius (memiliki prestasi/kinerja yang paling tinggi), Fortius (memiliki daya saling paling kuat).
Penanaman nilai-nilai olimpisme di lingkungan pendidikan akan efektif bila dilaksanakan secara sistematis. Sistematis maksudnya, penanaman nilai-nilai olimpisme merupakan bagian dari keseluruhan kurikulum pendidikan dan menggunakan metode proses dinamika kelompok atau quantum learning process. Dukungan dan komitmen dari berbagai pihak juga sangat diperlukan untuk memberikan hasil yang maksimal dalam pengembangan soft skill siswa-siswa di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H