Mohon tunggu...
Agustina k purba
Agustina k purba Mohon Tunggu... -

Hidup adalah Kasih, lakukanlah segala sesuatu dengan sepenuh hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Allah Menunggu Sekarang

23 Agustus 2017   13:53 Diperbarui: 30 Agustus 2017   23:01 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapa Terimakasih untuk waktu

Terimakasih untuk mata yang masih dapat melihat

Terimakasih untuk telinga yang masih dapat mendengar

Terimakasih untuk kaki yang masih dapat melangkah

Terimakasih untuk mulut yang masih dapat berbicara

Terimakasih untuk setiap detik dalam hidup ini

Terimakasih Cinta kasih yang selalu menemani ku dalam langkah-langkahku.

Terimakasih untuk segalanya, perjalanan sederhana yang menjadi luar biasa telah mengiringi hidup ku.   

Ku tertegun ketika membaca Firman Dalam Kitab Suci, Yesus Berfirman " Kata-NYA kepada mereka semua:" setiap orang yang mengikut Aku, Ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku". Firman ini penuh Tanggung jawab sebagaimana aku yang dosanya ditebus telah dengan karya peyaliban YESUS Kristus di bukit Golgota. Ia telah di siksa, dan di sesah. 

Hingga banyak hal yang sulit dituliskan dalam pikiran ini bagaimana aku dapat membayangkan salib MU Yesus. Dan pikirku dalam hati, bagaiman caraku dapat memikul salib di dunia yang fana ini. Aku telah menjadi salah satu pengkhianat seperti Yudas. Seringkali aku lari dari tugasku yang sebenarnya. Ketika aku di utus di dunia ini untuk melakukan Misi dari Tuhan, aku malah menyalah gunakan kepercayaan Tuhan dan berubah menjadi seorang pengkhianat. Aku tidak melakukan tugasku sebagai seorang perantau hanya karena aku terhasut oleh bujuk rayu dunia.

Langit cerah pun kini redup memandang kami yang penuh dosa dan terus berdosa.

Senja pagi pun menjadi kelabu melihat sikapku yang menjauh dari kehendak Tuhan.

Sepi hati Tuhan pun terasa ketika aku masuk ke RUMAHNYA yang kudus dan terlintas sikap kami di dunia yang penuh cela.

Namun, Ia hadir. Ia datang dengan tanganNYA yang lembut. Memanggil mu,,, Kembalilah ke jalan yang BENAR anakKU".

Suara lembut itu menlepaskan tangis ku. Sudah berapa lama aku meninggalkan tugasku?

Ada kasih yang tidak binasa. Kasih Tuhan terhadap umatNYA.

IA masih menunggu kita untuk kembali. Kembali dengan hati yang hancur untuk di pulihkan. Pikirku dalam hati.. ternyata semua yang kita kejar di dunia ini hanya akan di nikmati sebentar saja . Setalah itu apayang kita nikmati. Sorga atau neraka?

 Kasih Tuhan Masih menunggu kita sahabat.. 

Mari kembali lah sekarang.

Liha video kesaksian https://youtu.be/1ERTtKpXmUA

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun