Bantul (MTsN 2 Bantul) -- Pengajian keluarga besar guru dan tenaga kependidikan (GTK) yang dikemas dalam pertemuaan Dharma Wanita MTsN 2 Bantul diadakan setiap 2 bulan sekali dengan tujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan. Selain itu juga sebagai wadah untuk tholabul 'ilmi dan pemahaman agama, harapannya tidak akan ada sekat di antara keluarga besar GTK. Semua merasa menjadi satu keluarga yang bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan di MTsN 2 Bantul (Matsandaba) tercinta.
Pengajian keluarga besar dan pertemuan Dharma Wanita kali ini dilaksanakan pada hari Ahad, 19 Januari 2025 bertempat di Rumah Ibu Agustina Suhartati yang beralamat di Jalan Bugisan Selatan, Kampung Tegalkenongo RT.02, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul bersama Ustadz H. Saijan, S.Ag., M.Si. Hadir dalam acara tersebut seluruh GTK Matsandaba dan keluarga. Acara dipandu oleh Mugiyanta dengan diawali bacaan nadzom Asmaul Husna dan tahlil oleh Agus Purnomo. Selanjutnya sambutan shahibul bait oleh R. Murdono. Acara keempat adalah sambutan dan informasi dinas oleh Kepala MTsN 2 Bantul, Isti Bandini dan ditutup dengan mauidhoh hasanah oleh Ustadz H. Saijan.
Dalam sambutannya Isti Bandini yang juga Ketua Dharma Wanita menyampaikan terimakasih kepada shahibul bait, bu Agustina Suhartati dan keluarga yang telah menyiapkan tempat dan segala sesuatunya sehingga acara berjalan lancar. Ucapan terimakasih juga disampaikan pada Ustadz H. Saijan yang berkenan memberikan mauidhoh hasanah dalam pengajian keluarga besar Matsandaba. Selanjutnya Kamad Isti menyampaikan informasi dinas terkait kegiatan-kegiatan madrasah dalam bulan pertama awal tahun 2025, yaitu persiapan jelang HAB ke-57, penilaian SKP, dan juga tidak ketinggalan prestasi yang ditorehkan oleh GTK maupun siswa MTsN 2 Bantul.
Selanjutnya acara mauidhoh hasanah oleh Ustadz H. Saijan yang bertema "Mengingat Kematian". "Hadis Nabi SAW mengatakan hendaknya seorang mukmin itu memperbanyak mengingat kematian dan tidak lalai darinya," ungkapnya. "Yang namanya kematian itu pasti datang dan pasti akan terjadi pada siapapun tanpa mengenal usia, sehingga hendaknya seorang mukmin senantiasa setiap waktu dan setiap saat mempersiapkannya dengan baik," imbuhnya. "Dengan mengingat mati, seseorang akan mulai meninggalkan kesenangan duniawi untuk lebih mencintai Allah dan menjadikan kita bersemangat untuk mengejar akhirat," Â pungkasnya. (Agt)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H