MT: Mitra tutur
Jenis Tindak TuturÂ
Tindak tutur merupakan tindakan untuk menyampaikan sesuatu dari penutur kepada mitra tutur. Austin telah merumuskan tiga tindakan yang ada dalam tindak tutur, antara lain lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Objek penelitian yang berupa meme, termasuk ke dalam jenis tindak tutur ilokusi. Ilokusi merupakan tindak tutur yang diidentifikasi dengan kalimat pelaku secara langsung atau eksplisit yang berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu yang kemudian digunakan untuk melakukan sesuatu, seperti mengungkapkan suatu perasaan dengan tujuan yang sesuai dengan konteks tertentu. Konteks pada gambar di atas menjelaskan bahwa ada dua orang yang sedang berbelanja di Indomart. Penutur pertama membawa belanjaannya dengan kantong belanja yang telah disediakan dari Indomart yang berupa totebag, sedangkan penutur kedua membawa belanjaan menggunakan bajunya. Penutur pertama menyampaikan tuturan dengan maksud untuk bertanya dan dengan makna tersiratnya, ia menganjurkan  mitra tutur menggunakan tas belanja supaya tidak kerepotan membawa barang belanjaannya.
Tindak ilokusi dapat dikatakan sebagai tindak terpenting dalam kajian dan pemahaman tindak tutur (Nadar, 2009:14). Seperti yang kita ketahui bahwa penelitian pragmatik selalu berkaitan dengan konteks. Konteks dalam tuturan sangat memengaruhi intepretasi makna tindak tutur yang berlangsung. Apabila penutur melakukan tindak tutur dengan mitra tutur yang lebih muda, itu bisa disebut sebagai perintah. Namun, apabila penutur melakukan tindak tutur kepada yang lebih tua atau yang seumuran, maka tuturan tersebut dapat dikatakan sebagai anjuran, bujukan, dan atau saran. Dialog dalam meme yang terdapat pada tas belanja Indomart digambarkan dengan penutur yang lebih muda dari mitra tutur---dapat dilihat dari rambut dan raut wajahnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa dialog tersebut merupakan sebuah ilokusi yang bertujuan sebagai sarana penyampaian anjuran supaya mitra tutur membawa barang belanjaannya menggunakan tas belanja karena penutur melihat mitra tutur kerepotan dalam membawa barang belanjaannya yang banyak, tetapi tidak memiliki kantong atau wadah yang cukup. Namun, di sisi lain, makna tersirat juga terungkap dari mitra tutur karena dengan percakapannya, "Begini lebih ramah lingkungan. Hehehe..." mengungkapkan bahwa mitra tutur lebih ramah lingkungan karena ia tidak menghasilkan limbah atau sampah baru yang berupa kantong belanja meskipun kantong belanja tersebut terbuat dari kain yang bisa didaur ulang atau dapat terurai apabila menjadi sampah.
Tindak ilokusi yang berupa ajakan, anjuran, perintah, dan atau saran termasuk dalam tindak tutur direktif. Tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang mampu membuat penerima tutur melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Hal tersebut dapat dilihat dari percakapannya yang cenderung merupakan sebuah perintah, anjuran, larangan, saran, nasihat, undangan, dll.
Tipe Tindak Tutur
Jenis-jenis tindak tutur di atas menghasilkan irisan yang berupa tipe-tipe tindak tutur, yaitu (i) tindak tutur langsung-literal, (ii) tindak tutur tidak langsung-literal, (iii) tindak tutur langsung-tidak literal, dan (iv) tindak tutur tidak langsung-tidak literal.
Tipe tindak tutur pada objek kajian penelitian ini adalah tindak tutur tidak langsung-literal. Tindak tutur tidak langsung-literal merupakan tindak tutur yang memiliki modus berbeda dengan maksud pengutaranya, tetapi maknanya sesuai dengan realitas yang dituju.
P: "Kenapa nggak pakai tas yang ramah lingkungan saja sih?"
MT: "Begini lebih ramah lingkungan. Hehehe..."
Â