Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1

Klaten, 19 Februari 2023

 

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN

MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Oleh : Agustina Rahmawati, S.Pd.T

(CGP Angkatan 7 Jab. Klaten)

Assalamu;alaikum Wr Wb

Salam dan bahagia

Pada awal modul 2 ini, saya merefleksikan hasil dari kegiatan yang saya ikuti di LMS ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal Refleksi Dwi Mingguan ini membahas materi pada Modul 2.1 mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah saya dilakukan. Model refleksi yang saya pakai menggunakan model 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

1. Peristiwa

Kegiatan pendidikan Calon guru penggerak pada modul 2.1 diawali dengan kegiatan Pretest pada tanggal 8 Februari 2023. Sistem pembelajaran masih menggunakan LMS dengan alur belajar MERDEKA (Mulai dari diri ,Eksplorasi konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual,Elaborasi Pemahaman,Koneksi antar materii dan Aksi nyata).

Dari tanggal 8 Februari 2023 dialur mulai dari diri adalah awal untuk mempersiapkan diri dalam menerima pengetahuan baru pada modul 2.1, Mulai dari diri dengan melakukan refleksi diri dengan menjawab beberpa pertanyaan berkaitan tentang keberagaman murid di kelas, tantangan yang di hadapi dalam melaksankan pembelajaran dengan keberagaman murid tersebut kemudian saling menanggapi terhadap paparan jawaban dari CGP lain.

Dari tanggal 9 sampai dengan 13 Februari 2023 dilanjutkan alur eksplorasi konsep melalui LMS secara daring .saya menjawab beberapa pertanyaan dan menanggapi jawaban CGP lain terkait materi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Pengertian pembelajaran berdiferensiasi, miskonsepsi pembelajaran berdiferensiasi dan kebutuhan belajar murid. Memetakan kebutuhan belajar murid serta terakhir melakukan refleksi.

Pada tanggal 14 Februari 2023 di alur Ruang kolaborasi 1 saya bersama kelompok rekan CGP lain jenjang SMP dan SMK untuk berdiskusi menganalisis skenario kasus pembelajaran berdiferensiasi dari sebuah Naskah sekenario pembelajaran jenjang SMP, hasil dari diskusi kelompok ini  akan dipresentasikan pada Ruang Kolaborasi 2.

Pada tanggal 15 Februari 2023 saya bersama kelompok CGP SMP dari kelas B dengan bimbingan Fasilitator Bapak SUPOMO melakukan presentasi dan tanya jawab hasil kegiatan diskusi Ruang Kolaborasi 1,kemudian selanjutnya mengunggah tugas kelompok tersebut ke dalam LMS.

Pada alur Demonstrasi Kontekstual yaitu mulai tanggal 16 Februari 2023 saya membuat dan mengunggah RPP Berdiferensiasi ke LMS kemudian saya memberikan tanggapan (umpan balik ) terhadap RPP Berdiferensiasi yang dibuat oleh rekan CGP lain. Pada tanggal 19 Februari 2023 saya melengkapi dan mengunggah RPP Berdiferensiasi yang saya buat ke LMS pada bagian unggah tugas Demonstrasi Kontektual 2.1.

2. Perasaan

Perasaan yang saya rasakan adalah merasa bersyukur dapat mengikuti dan menyelesaikan serangkaian proses kegiatan pembelajaran di modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi ini dengan lancar.

Saya juga merasa bahagia karena mendapatkan banyak ilmu dan hal positif, selain itu saya juga merasa senang bisa berkolaborasi dengan rekan-rekan CGP yang tentunya semakin meningkatkan wawasan dan menginspirasi saya.

Saya merasa tertantang dan semakin bersemangat dalam menerapkan Pembelajaran Berdifernsiasi, serta masih banyak sekali yang harus sata benahi terkait pembelaran di kelas/ di sekolah.

3. Pembelajaran

Pembelajaran berdiferensiasi didesain agar guru bisa melaksanakan pembelajaran yang mampu mengakomodir berbagai macam kebutuhan belajar murid. Guru harus memiliki kepekaan dalam merespon semua kebutuhan belajar murid, hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan: bagaimana kesiapan belajar murid; bagaimana minat murid terhadap materi pembelajaran kita; dan seperti apa profil belajar murid. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu juga memperhatikan strategi diferensiasi : diferensiasi konten; diferensiasi proses; dan diferensiasi produk. 

Dan dalam proses penilaian, guru menggunakan penilaian berjenjang. Harapannya, semua murid bisa memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pembelajaran, sehingga lingkungan yang aman dan nyaman pun akan didapatkan murid.

4. Penerapan

Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan secara efektif, maka perlu pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat dan profil belajar murid, seta berdasarkan strategi diferensiasi yaitu diferensiasi konten, proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran. Data pemetaan bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester sebelumnya, melalui angket, melalui pengamatan, atau wawancara dengan sesama rekan guru dan wali murid. 

Pembelajaran berdiferensiasi bukan sesuatu yang baru namun sudah di laksanakan oleh semua guru namun terkadang guru lupa dan ingin selalu di posisi zona nyaman dengan tidak memenuhi kebutuhan belajar siswa. Dengan mempelajari modul pembelajaran berdiferensiasi guru di ingatkan kembali di bangkitkan lagi semangat nya agar terwujud merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak pada murid .

Saya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di sekolah saya dengan memetakan kebutuhan belajar melalui angket dan bertanya langsung serta melaksanakan diferensiasi konten yaitu menyedikan berbagai media dalam pemebelajaran seperti gambar, vidio, maupun audio, diferensiasi proses (melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan murid) serta diferensiasi produk dengan memberikan keleleuasaan kepada murid untuk mengumpulkan hasil karyanya.

Demikian tulisan ini saya buat, semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum..wr wb

Salam Guru Penggerak!

Tergerak ,Bergerak dan Meggerakkan!