Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Januari 2025 dan Label AU Saya

1 Februari 2025   21:38 Diperbarui: 1 Februari 2025   21:38 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Januari yang tahu-tahu beranjak pergi dan Februari yang tiba-tiba datang lagi

Hari ini sudah Februari. Saya pun iseng menghitung jumlah tulisan yang telah saya tayangkan di Kompasiana kita tercinta ini.

Berapa jumlahnya? Ternyata 13. Iya, cuma 13. Sementara saya merasa telah menulis tiap hari. Hehe ... Itu 'kan cuma perasaan dan ternyata termasuk tipe perasaan yang salah.

Apa boleh buat? Saya rupanya belum mampu seproduktif yang saya angankan. Akan tetapi, ada memori baik yang dapat saya kenang dari Januari 2025 di Kompasiana.

Apakah itu? Tak lain dan tak bukan, fakta bahwa saya punya 4 tulisan yang dilabeli AU (Artikel Utama). Bagi saya, itu cukup keren. Dari 13 tulisan saja, lho. Sebagai kompasianer yang alakadarnya, itu modal yang lumayan bisa untuk sombong 'dikit. Hahaha!

Begitulah adanya. Bagaimanapun label AU (Artikel Utama) di Kompasiana bisa memberikan kepercayaan diri. Plus menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk terus bikin konten di Kompasiana.

Syukur-syukur sanggup mengikuti jejak para kompasianer lain, yang bisa posting tiap hari. Yang kerennya di antara mereka, ada pula yang dalam sehari bisa menayangkan lebih dari 1 artikel dalam sehari. Luar biasa memang.

Saya yakin bahwa saya bisa melakukannya kalau mau. Sekali lagi, kalau mau. Tepatnya kalau mau melakukannya (mengupayakannya).

Iya. MAU adalah kunci. Kalau mau sering memperoleh label AU, ya wajib banyak menulis dengan kualitas sebaik mungkin.

Andrea Hirata mengatakan bahwa yang paling dibutuhkan penulis adalah passion. Gairah. Hasrat tinggi untuk menulis. Tentu plus menyelesaikan tulisannya.

Kalau sudah sukses melawan malas sehingga bisa menyusun paragraf pertama, penulis wajib punya hasrat tinggi untuk menuntaskannya. Kalau cuma berhenti di paragraf pertama berarti batal menulis 'kan?

Sementara Dewi Lestari, yang lebih tenar dengan nama pena Dee, menyatakan bahwa kedisiplinan adalah kunci. Kunci sukses untuk menuntaskan naskah novel tebalnya.

Bagi Dee, mood bukanlah penghambat. Alasannya, mood buruk saat menulis bisa ditaklukkannya dengan lebih mudah jika dia berdisiplin. Disiplin untuk menyelesaikan tulisannya tepat waktu.

Adapun bagi Tere Liye, latihan adalah kunci. Kalau ingin produktif menulis dan hasil tulisan bagus, tidak ada cara lain selain rajin berlatih.

Kiranya apa yang disampaikan 3 penulis populer tersebut sangat layak dijadikan pegangan. Sangat cocok dijadikan inspirasi dan motivasi bagi para penulis. Sepakat?

Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun