Selain air terjun, di Panorama Waterpark tersedia beberapa kolam renang. Sebagian untuk dewasa dan sebagian untuk anak-anak. Sudah pasti kedalamannya berlainan. Oleh karena itu, di tiap kolam renang ada peringatan keras terkait peruntukannya. Â
Kolam renang dewasa sebetulnya juga tidak dalam-dalam amat. Masih kondusif untuk orang dewasa yang tak piawai berenang. Jadi, sesungguhnya aman pula untuk anak-anak yang pandai berenang. Akan tetapi, peraturan tetaplah peraturan. Petugas akan menegur dan menyuruh pindah kolam bila ada yang tidak tertib.
Sejauh pengamatan saya, pihak pengelola Panorama Waterpark punya standar keamanan yang dapat dipercaya. Hal inilah yang membuat saya berani merekomendasikannya untuk Anda. Terutama setelah saya menyaksikan langsung ketegasan para pemandu fun tubing.
Begini ceritanya. Sekelompok siswa SD yang mengambil paket outbound bersiap melakukan fun tubing. Begitu tiba di tepi sungai, tiga di antara mereka gemas melihat ban-ban pelampung yang berjajar mengapung. Serta-merta mereka turun ke sungai, padahal belum ada aba-aba.
Pemandu pun memberikan hukuman. Anak-anak yang tidak tertib itu dipisahkan. Tatkala anak-anak lain dibantu masuk pelampung dan bisa memilih posisi sesuka hati, tiga anak yang tidak tertib ditempatkan di rangkaian pelampung paling belakang.
Saya simpulkan bahwa pemandu tidak mau ambil risiko. Mereka berpotensi bersikap sembrono selama fun tubing berlangsung. Jadi, lebih baik ditempel ketat oleh pemandu demi keamanan.
Di belakang rangkaian pelampung memang selalu ada pemandu meskipun yang jadi peserta fun tubing orang-orang dewasa. Plus sungainya dangkal tanpa bebatuan. Jaraknya pun cuma sekitar 450 meter.
Saya yakin anak-anak bakalan betah seharian di Panorama Waterpark. Pada dasarnya anak-anak 'kan menyukai air. Bahkan ketika sedang mulai batuk atau pilek, mereka tetap suka bermain air. Tak peduli ibunya mengomel panjang lebar sebab khawatir. Senyampang masih merasa kuat, anak-anak pasti tetap gas bermain air.
Cobalah Anda ingat-ingat sejenak. Bukankah salah satu sebab orang tua mengomeli anaknya adalah perkara air? Bikin boros air, takut si anak kepleset, takut si anak masuk angin, tidak mau banyak cucian gara-gara si bocah bolak-balik ganti baju.
Sudahlah. Kalau menyangkut main-main dengan air, pada umumnya ada cerita perang antara orang tua (terutama ibu) dan anak. Menurut si ibu, main air sama dengan bikin masalah. Menurut si bocah, main air merupakan hal yang seru dan menenangkan.