Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar Sejarah dan Healing Sejenak di Museum Ullen Sentalu Yogyakarta

6 Desember 2024   13:29 Diperbarui: 6 Desember 2024   13:58 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleng kanan bersama rombongan dari Depo Arsip DPAD DIY (Dokpri Agustina)


Apakah Anda berencana menghabiskan liburan akhir tahun 2024 di Yogyakarta? Namun, belum tahu hendak mengunjungi spot liburan yang mana? Jika iya, tulisan ini akan sangat membantu Anda. Yup! Saya menyarankan Anda berkunjung ke Museum Ullen Sentalu. 

O, ya. Tak perlu ragu dengan kondisi keamanan Kota Yogyakarta. Silakan tetap datang. Percayalah. Kondisi riil di lapangan tidak semengerikan yang (mungkin) terbayangkan di benak Anda. Trust me.

Lagi pula, lokasi Museum Ullen Sentalu di luar kota. Tepatnya di Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sebelah utara Kota Yogyakarta. Jauh dari wilayah yang belakangan ini menjadi tempat kerusuhan.

Percayalah. Museum Ullen Sentalu terlalu berharga untuk dilewatkan manakala Anda berwisata di Yogyakarta. Museum tersebut menarik dan unik, bahkan bagi orang yang tidak suka pergi ke museum tetap bisa menjadi destinasi yang menarik.

Mengapa saya seyakin itu? Sebab pengelola menawarkan paket komplet ke pengunjung. Paket komplet yang dimaksud adalah belajar sejarah, wisata alam, belanja fesyen batik, dan kulineran menu spesial.

Belajar Sejarah

Tentu tawaran utama di Museum Ullen Sentalu adalah belajar sejarah. Namanya saja museum 'kan? Jadi, orang datang ke situ sudah pasti dengan niatan dan ekspektasi untuk menambah wawasan terkait masa lalu alias sejarah.

Ada 3 jenis tiket yang bisa kita pilih ketika berkunjung ke museum ini.

PERTAMA, Tiket Adiluhung Mataram (Seni Budaya Jawa). Tur jenis pertama ini membawa pengunjung ke dalam dimensi sejarah, seni, budaya, dan falsafah Jawa dari Dinasti Mataram. Adapun dinasti ini kemudian pecah menjadi 4 kerajaan/kekuasaan. Meliputi Kasunanan Surakarta, Kadipaten Mangkunegaran, Kadipaten Pakualaman, dan Kasultanan Yogyakarta.

Tiket Museum Ullen Sentalu Tur Adiluhung Mataram (Dokpri Agustina)
Tiket Museum Ullen Sentalu Tur Adiluhung Mataram (Dokpri Agustina)

KEDUA, Tiket Skriptorium (Linimasa sejarah, Peradaban, dan Budaya). Melalui tur ini edukator atau pemandu tur mengajak pengunjung bertualang membaca naskah-naskah di Skriptorium Ullen Sentalu. Dari petualangan ini pengunjung diberi tahu bahwa Bumi Jawa dan Nusantara punya sinambung sejarah dan peradaban sejak 1,8 juta tahun lalu hingga masa sekarang.

KETIGA, Tiket Vorstenlanden. Melalui tur ini pengunjung diajak mengenali kearifan lokal Jawa dalam akulturasi. Pengunjung pun diajak menyelami koleksi-koleksi mahakarya Museum Ullen Sentalu. Tur diakhiri dengan kunjungan ke Esther Huis (rumah bergaya kolonial Belanda) dan minum teh dalam suasana budaya Indies.

Masing-masing tur berlainan harga tiketnya. Mulai dari Rp50.000,00-Rp100.000,00. Silakan langsung mencari informasi lebih detil di akun Instagram Museum Ullen Sentalu jika berminat.

Wisata Alam

Wisata alam yang ditawarkan otomatis sudah terasa sejak pertama kali kita memasuki halaman museum. Begitu turun dari kendaraan, semilir angin pegunungan langsung menerpa. Dedaunan dan reranting pohon pun siap menyambut dengan senyuman hangat.

Museum Ullen Sentalu memang berlokasi di dataran tinggi. Di lereng pegunungan. Otomatis lingkungan sekelilingnya asri dan sejuk. Terlebih kalau gerimis atau hujan. Makin syahdu saja nuansanya.

Sesungguhnya wisata alam bukan paket tawaran resmi dari Museum Ullen Sentalu. Namun pengunjung sudah langsung berhadapan dengan nuansa alami, baik sebelum maupun setelah belajar sejarah di ruangan-ruangan penyimpan koleksi museum.

Begitu keluar dari ruangan koleksi terakhir, pengunjung langsung berada di tengah halaman yang indah. Penuh dengan pohon dan tanaman. Ada kolam ikan hias. Ada ruang lapang yang modelnya bertingkat-tingkat sesuai dengan kontur tanah.

Di sana-sini terdapat pula ornamen-ornamen yang instagramable. Sangat cocok untuk beraksi di depan kamera. Sendirian oke, beramai-ramai dengan teman juga oke.

Oleng kanan bersama rombongan dari Depo Arsip DPAD DIY (Dokpri Agustina)
Oleng kanan bersama rombongan dari Depo Arsip DPAD DIY (Dokpri Agustina)

Beukenhof Restaurant

Di bagian belakang Museum Ullen Sentalu ada Beukenhof Restaurant. Restoran ini menyediakan Fine Dining dengan nuansa kolonial Belanda dan pemandangan indah Gunung Merapi. Namun, ingatlah bahwa Museum Ullun Sentalu tawaran utamanya wisata museum. Bukan wisata kuliner. Oleh sebab itu, menu yang tersedia jenisnya terbatas.

Berhubung tidak jajan, saya tidak memasuki bangunan Beukenhof Restaurant. Jadi, sama sekali tidak bisa memotret bagian dalam ruangannya. Kalau Anda penasaran dengan desain interiornya, silakan googling saja.

Apakah syarat jajan di Beukenhof Restaurant wajib ikut tur museum terlebih dulu? Jawabannya tidak. Jika memang datang untuk mengunjungi museum, Anda bisa langsung melipir ke situ selepas berkeliling. Akan tetapi, Anda bisa masuk melalui jalan samping kalau cuma butuh ke restorannya. Silakan tanya ke sekuriti atau petugas tiket supaya tak tersesat.

Mengenai jam bukanya selaras dengan jam buka museum. Buka tiap hari dari Selasa hingga Minggu. Sejak pukul 09.00 WIB-17.00 WIB. Kalau museumnya buka dari pukul 08.30 WIB-16.00 WIB.

Butik Batik

Selain restoran, ada pula butik yang menjual barang-barang fesyen dengan bahan dasar kain batik. Cocok untuk oleh-oleh, terutama bila Anda dari luar Yogyakarta. Bagi saya ini merupakan sesuatu yang menakjubkan. Di tengah kompleks museum, tersembunyi di antara pepohonan, eeeh kok ada butik?

Saya yakin butik tersebut dipenuhi busana batik yang berkualitas dengan model keren. Sayang sekali saya tidak bernyali untuk iseng masuk ke butik. Alhasil, saya cuma mengamati manekin-manekin yang dipajang di etalase dari luar.

Deretan etalase butik batik di Museum Ullen Sentalu Yogyakarta (Dokpri Agustina)
Deretan etalase butik batik di Museum Ullen Sentalu Yogyakarta (Dokpri Agustina)

Jika ingin membeli oleh-oleh dengan harga murah meriah, Anda bisa membelinya di area parkiran. Di situ ada lapak-lapak yang menjual barang-barang, makanan, dan buah. Tatkala saya dan rombongan ke sana tempo hari, buah yang dominan dijajakan adalah salak.

Lalu, bagaimana cara pergi ke Museum Ullen Sentalu?

Nah! Inilah masalah. Saat ini dari Kota Yogyakarta, Museum Ullen Sentalu belum bisa diakses dengan transportasi umum. Mau tidak mau, Anda mesti mempergunakan kendaraan pribadi.

Bagaimana kalau tak punya kendaraan pribadi? Tenang. Anda bisa menyewa. Di Kota Yogyakarta banyak persewaan sepeda motor dan mobil dengan harga terjangkau.

Apakah tak bisa dijangkau dengan ojek atau taksi daring? Berangkatnya sangat bisa. Akan tetapi, untuk pulangnya bisa bermasalah. Driver berpotensi tidak mau mengambil orderan sebab posisi pengorder sudah termasuk jauh di jalan kaliurang bagian atas.

Terusterang perkara transportasi inilah yang menyebabkan rencana saya untuk mengunjungi Museum Ullen Sentalu tertunda melulu. Saya tidak punya sepeda motor dan tak kunjung ketemu teman yang berminat diajak ke museum. Syukurlah akhirnya bisa ke sana berombongan dengan difasilitasi oleh Depo Arsip DPAD Daerah Istimewa Yogyakarta.

Demikianlah cerita saya tentang pengalaman berkunjung di Museum Ullen Sentalu Yogyakarta. Seru sekali 'kan? Jadi, kapan Anda ke sana juga?

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun