Saya ingat betul. Dalam perjalanan pertamanya dengan kereta api itu, anak saya antusias membaca nama-nama stasiun yang tertera di pintu gerbong. Jika sampai di sebuah stasiun, dia pun selalu celingukan mencari-cari papan nama stasiunnya.
Sudah pasti hal itu patut disyukuri. Kekhawatiran bahwa dia bakalan menolak kalau diajak ke Solo naik Prameks menguap begitu saja. Terbukti setelahnya kami beberapa kali ber-Prameks ria. Namun, lagi-lagi takdir berkata lain. Setelah menonton perayaan Imlek 2020 di Solo, sampai lama sekali saya tak pernah bepergian keluar kota. Apa penyebabnya? Pandemi Covid-19, dong.
Kurang lebih setahun setelah saya ber-Prameks ria dalam rangka Imlek 2020 tadi, Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Kereta Rel Listrik (KRL) Lintas Yogyakarta-Solo. Saat baca berita tentang peresmian tersebut saya bersyukur sekaligus kesal. Bersyukur sebab masih sempat mengenalkan Prameks kepada anak. Kesal sebab tidak tahu kalau si Prameks bakalan punah. Kalau tahu rencana itu 'kan saya bisa memotret dan memvideokannya sebanyak mungkin.
Tentu saja saya ingin segera mencoba naik KRL tersebut. Mulai cari-cari informasi bagaimana cara naiknya. Beli tiket dan protokol kesehatannya bagaimana? Maklumlah ya, ketika itu pandemi Covid-19 belum usai.
Setahun kemudian (2022) keinginan tersebut baru terlaksana. Berkat CLICKompasiana yang mengadakan acara CLICK Goes to Jogja dan bablas dolan ke Solo naik KRL. Namun, malam sebelum hari H saya sempat panik gara-gara teringat kalau tak punya KMT ataupun e-money.
Syukurlah ada kawan yang memberitahukan bahwa beli tiket KRL sudah bisa dengan GoPay, melalui Go Transit. Akan tetapi, saya kembali panik karena tidak menemukan Go Transit di aplikasi saya. Usut punya usut ketemulah penyebabnya. Ternyata aplikasinya belum saya up date.
Sudahlah. Pokoknya kalau solusinya GoPay, aman diri awak ini. Terusterang kerja sama KAI dengan GoPay inilah yang paling mengesankan bagi saya. Keren, keren. Amat memudahkan untuk orang-orang yang bergantung pada e-wallet GoPay. Hehe ...
Yes! Perjalanan dengan CLICKompasiana rupanya membuka era baru hubungan saya dengan KRL si pengganti Prameks. Setelah tahu cara beli tiketnya semudah itu, di kemudian hari saya rutin naik KRL.
Saya mencatat adanya hal lain yang mengesankan dari kehadiran KRL lintas Yogyakarta-Solo. Hal itu terkait dengan stasiun-stasiun kecil yang kini dipercantik dan difungsikan maksimal. Oh, itu sungguh melipat jarak.