Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hal-hal Menarik Tatkala Nobar Timnas Garuda di Museum Sonobudoyo Yogyakarta

16 Oktober 2024   12:59 Diperbarui: 16 Oktober 2024   13:08 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senyampang siaran langsung pertandingan antara Timnas Garuda versus Timnas Tiongkok dimulai pukul 19.00 WIB, yang berarti tidak terlalu malam, semalam saya bersama seorang kawan memutuskan ikut nobar. Tentu saja kami memilih nobar yang gratis dan berlokasi dekat rumah. Dengan demikian, nobar di Museum Sonobudoyo menjadi pilihan kami.

Akhirnya setelah bertahun-tahun tidak pernah ikut nobar sepakbola secara massal, semalam saya berkesempatan melakukannya. Rupanya kawan saya juga begitu. Ada-ada saja. Kami kok ya senasib dalam hal beginian.

Walaupun ujungnya Timnas Garuda kalah, minimal ada rasa senang di hati ini karena bisa kembali ikutan nobar. Yang bertanding kesebelasan negeri sendiri pula. Bagi saya, semalam memang kali pertama nobar Timnas Garuda. Adapun pada masa terdahulu, saya ikut nobar kalau yang main Timnas Jerman atau Timnas Belanda saja.

Oleh sebab itu, rasanya ada sensasi yang berbeda. Jika nobar timnas negara lain, perasaan kita bisa relatif lebih netral. Kadar bapernya masih setingkat di bawah level kebaperan bila menonton pertandingan timnas negeri sendiri.

Terlebih acara nobar semalam juga diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".  Ya sudah. Bikin makin tersadarkan bahwa ada ikatan Persatuan Indonesia di antara kami (peserta nobar) dengan Timnas Garuda dan suporternya yang di layar kaca. Alhasil, sepanjang pertandingan berlangsung ikut degdegan.

Yang menarik, sejauh pengamatan saya tidak ada aba-aba supaya peserta nobar berdiri dan ikut bernyanyi. Spontan saja semua berdiri. Saya dan kawan saya juga spontan ikut berdiri tegak mengikuti yang lain.  Entahlah. Mungkin karena memang sudah tradisi nobar di situ. Atau di era sekarang, aturan baku nobar pertandingan Timnas Garuda di mana pun memang begitu. Mohon dimaklumi ya, atas ketidaktahuan saya ini.

Selain perihal menyanyikan lagu "Indonesia Raya", tingkah laku dan celotehan para peserta nobar juga menarik. Bikin saya tersenyum-senyum, bahkan tertawa lebar. Misalnya cowok yang duduk tepat di sebelah kanan saya. Berulang kali dia mengomeli Asnawi Mangkualam.

Sementara anak-anak muda yang duduk di belakang saya cerewet sekali. Saya tidak tahu bagaimana wujud penampakan mereka karena tidak menengok ke belakang sama sekali. Jadi, cuma mendengar suara mereka. Yang laki-laki memuji-muji pemain bila sedang menguasai bola. Begitu bola lepas, mereka memaki-maki. Sementara yang perempuan berulang kali bilang Nathan ganteng; Rafa ganteng.

Yang paling seru dan bikin saya terkekeh-kekeh adalah ketika Arhan mulai masuk lapangan. Cowok-cowok di belakang saya berteriak-teriak menyemangatinya, "Ayo, Arhaaan! Lupakan Azizah! Lupakan Azizah."

Saat Arhan melakukan lemparan ke dalam juga demikian. Teriakan mereka makin brutal manakala Thom Haye sukses mencetak gol dari lemparan Arhan itu. "Lupakan Azizah! Lupakah Azizah!"  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun