Cuma sampahkah yang saya harapkan dibereskan oleh walikota baru nanti? Tentu tidak. Namun, sampah itulah yang saya harapkan jadi prioritas utama saat ini. Jangan sampai kalah prioritas dari festival-festival seni dan kebudayaan.
Lalu, apa harapan lain yang saya punya? Tak lain dan tak bukan, tentu yang berkaitan dengan predikat Yogyakarta sebagai kota pelajar. Saya sungguh berharap bahwa predikat tersebut "disambut" pemkot Yogyakarta dengan penyediaan spot-spot literasi yang sama heboh tampilannya dengan spot-spot wisata yang ada.
Saya bayangkan, alangkah keren kalau wisatawan yang berbondong-bondong ke Yogyakarta juga merasakan atmosfer kota pelajar tersebut. Jadi saat pulang ke daerah masing-masing, ruang ingatan mereka tidak melulu diisi spot-spot wisata yang viral, tetapi juga ada kenangan tentang "suasana belajar".
Itulah deretan impian saya tentang Kota Yogyakarta ke depannya. Semoga sang walikota baru nanti bisa mewujudkannya. Saya optimis bisa, jika memang diupayakan sungguh-sungguh. Terlebih ada dua pasangan calon yang telah berpengalaman memimpin Kota Yogyakarta pada masa pemerintahan terdahulu.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H