Tentu saja nasi kuning itu sesungguhnya merupakan sebuah langkah antisipasi. Siapa tahu tak bisa order kue tar dadakan? Jadi kalaupun gagal menjalani HUT dengan kue tar, setidaknya sudah ada nasi kuning istimewa. Minimal saya sudah terlihat sebagai ibu yang punya perhatian kepada anaknya. Hehe ...
Kurang lebih pukul 8 saya menyapa admin toko kue dan roti. Menanyakan apakah mungkin order kue ultah untuk hari yang sama? Disertai tulisan custom dan warna jaket alamater UGM? Ternyata bisa! Syaratnya tak banyak hiasan dan diambilnya jelang Magrib.
Alhamdulillah. Lega sekali hati ini. Saya butuh kuenya memang malam. Anak saya yang berulang tahun nanti malam pulangnya. Ada kegiatan kampus dia.
Tanpa buang waktu, saya langsung memberikan rancangan tulisan di kue dan segera meminta total tagihan. Setelahnya transfer via mobile banking. Beres. Tinggal mengambilnya nanti.
Saya senyum-senyum sendiri. Bergumam dalam hati untuk memuji diri sendiri, "Keren banget aku. Bisa order ini dan itu dari rumah saja. Enggak gaptek-gaptek amat rupanya aku."
Memang luar biasa hidup di zaman digital. Salut buat para penjual nasi kuning yang buka lapak pagi-pagi dan berkenan jualan online via aplikasi GoFood. Salut juga toko-toko yang mau ikut tren jualan online. Sungguh, itu memudahkan hidup ibu-ibu berjiwa praktis seperti saya.
Teknologi memang hadir untuk memudahkan segala urusan manusia. Termasuk urusan menyediakan kue tar dan nasi kuning buat ulang tahun anak. Terkesan sepele, tetapi ini sesungguhnya tentang bonding ibu dan anak. Iya 'kan?
Selamat berkepala dua, anakku. Untuk Kompasianers, mohon doa buatnya. Terima kasih.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H