Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mari Berburu Stempel Museum di Yogyakarta untuk Memenuhi Paspor Museum

8 Agustus 2024   23:39 Diperbarui: 9 Agustus 2024   11:40 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi Agustina

Beberapa hari lalu saya bercerita di Kompasiana kalau habis mengikuti acara "Jumpa Sahabat Museum". Sampai dua tulisan malahan walaupun pendek-pendek. 

Tulisan pertama menyoroti semboyan Don't Touch alias Jangan Sentuh, yang digenggam erat pengelola museum. Adapun tulisan kedua menyampaikan solusi yang bisa digunakan untuk menambah pengalaman pengunjung, selain dari melihat koleksi museum.

Nah. Dari acara yang berlangsung tanggal 3 Agustus 2024 itu, saya dan para peserta lainnya mendapatkan Paspor Museum. Paspor tersebut berwarna hijau dengan tulisan dan gambar berwarna emas. 

Selain tulisan "Paspor Museum", di bawah logo yang tampaknya berupa huruf Jawa itu pun ada tulisan "Museum of Yogyakarta". Dengan demikian, paspor tersebut hanya untuk mengunjungi museum-museum yang berlokasi di wilayah Yogyakarta.

Dokumentasi pribadi Agustina
Dokumentasi pribadi Agustina

Apakah di Yogyakarta banyak museum? Banyak sekali, dong. Yang berlokasi di seputaran Titik Nol saja ada beberapa. Antara lain Museum Benteng Vredeburg, Museum Negeri Sonobudoyo, Museum Sains Taman Pintar Yogyakarta, dan Museum Karaton Yogyakarta.

Kemudian yang sedikit jauh dari Titik Nol, tapi itungannya tetap berjarak sepelemparan batu, juga ada beberapa. Antara lain Museum Biologi UGM, Museum Jenderal Besar Soedirman, Museum Perjuangan, Museum Bahari Yogyakarta, Museum Pura Pakualaman, Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa, dan Museorium Sejarah (Museum Laboratorium Sejarah) Universitas PGRI Yogyakarta.

Dokumentasi pribadi Agustina
Dokumentasi pribadi Agustina

Yang berjarak dua lemparan batu dari Titik Nol juga ada. Antara lain Museum UGM, Museum DR. YAP Prawirohusodo, Museum TNI AD Dharma Wiratama, Museum Sandi, Museum Taman Tino Sidin, Museum Tembi Rumah Budaya, Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Museum Monumen Yogya Kembali, Museum Seni Lukis Affandi Yogyakarta, dan Museum Kotagede Intro Living Museum.

Coba Anda hitung. Sudah berapa museum yang saya sebutkan? Sudah lebih dari satu lusin 'kan? Itu baru sebagian dari yang tercantum di Paspor Museum, Museum of Yogyakarta. 

Tentu masih ada yang jauh-jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Misalnya Museum Gumuk Pasir, Museum Pleret, Museum Gunungapi Merapi, Museum Ullen Sentalu, dan Museum Wayang Beber Sekartaji.

Dokumentasi pribadi Agustina
Dokumentasi pribadi Agustina

Terbukti memang banyak 'kan? Yang saya tuliskan di atas itu baru sebagian. Pun, cuma museum-museum yang terangkum dalam Barahmus (Badan Musyawarah Museum) DIY. Jika ditambah museum-museum di luar Barahmus DIY, tentu jumlahnya kian banyak.

Harus diakui bahwa terlepas dari sederet kekurangannya, Yogyakarta memang istimewa. Adapun jumlah museum yang melimpah ruah merupakan salah satu poin yang membuat Yogyakarta layak dilabeli istimewa.

Sampai di sini saya teringat sesuatu. Jangan-jangan sebab kaya museum ini pula, Yogyakarta cenderung syahdu dan romantis? Museum itu 'kan penyimpan kisah-kisah sejarah. Pencatat masa lalu. Perangkum kenangan. Sementara kenangan acap kali bikin orang terbawa perasaan alias baper. Hmm. Entahlah kebenarannya bagaimana? Yang jelas banyak orang yang terhipnotis kerinduan pada Yogyakarta 'kan? Hehe ...

Oke. Mari balik ke Paspor Museum. Mungkin Anda bertanya-tanya, "Kegunaannya apa?"

Tentu saja sesuai dengan namanya, paspor itu untuk mengunjungi museum-museum yang ada di seantero Yogyakarta. Terkhusus museum-museum yang tercantum di dalam paspor tersebut. Yang sebagian besar di antaranya telah saya sebutkan tadi.

Cara memakainya begini. Misalnya saya berkunjung ke Museum Negeri Sonobudoyo. Di situ saya mesti meminta stempel kepada petugas yang berjaga. Tentu stempel dibubuhkan di halaman yang sesuai.

Dokumentasi pribadi Agustina
Dokumentasi pribadi Agustina

Jika kemudian singgah di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, saya pun bisa meminta stempel di halaman yang sesuai.

Dokumentasi pribadi Agustina
Dokumentasi pribadi Agustina

Demikian seterusnya. Jika telah lebih dari sepuluh stempel, yang berarti telah berkunjung ke minimal sepuluh museum, konon bakal memperoleh sesuatu yang menarik dari Dinas Kebudayaan DIY. Akan tetapi, sejujurnya tidak jelas bagi saya perihal tatacara mengklaim sesuatu yang menarik itu. 

Seingat saya, saat acara "Jumpa Sahabat Museum" memang tidak dijelaskan. Eh? Atau jangan-jangan saya yang kurang fokus menyimak? Entahlah.

Kalau bagi saya, yang terpenting bukanlah paspor dan stempelnya. Itu sekadar penyemangat. Atau, sekadar menjadi peranti untuk pamer-pamer kepada teman yang tak memilikinya. Haha!

Karena intinya, Paspor Museum tersebut lebih saya fungsikan sebagai petunjuk. Kiranya museum mana yang berlokasi dekat domisili saya dan belum terkunjungi? Itulah yang bakal saya prioritaskan untuk dikunjungi terlebih dahulu. 

Pun, makin saya prioritaskan kalau akses transportasi umum ke museum yang bersangkutan mudah. Demikian kiat saya dalam memanfaatkan Paspor Museum, Museum of Yogyakarta.

Saya pikir kiat itu dapat Anda tiru kalau sedang ingin mengunjungi museum yang ada di seantero Yogyakarta. Iya 'kan?

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun