Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Teror Bingkisan Lebaran

2 April 2024   23:54 Diperbarui: 3 April 2024   00:00 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wadah Bingkisan Lebaran (Dokpri Agustina)

Lebaran kian dekat. Orang-orang pun mulai menerima atau membagikan bingkisan Lebaran. Dalam perjalanan pulang sehabis pura-pura jogging tadi sore, saya berpapasan dengan dua orang yang membawa banyak parsel cantik. Tampaknya mereka menuju musala yang berlokasi di mulut gang. Mungkin parsel-parsel cantik mungil itu hendak dibagikan di sana. Kepada jamaah peserta bukber (takjilan) atau untuk anak-anak TPA-nya.

Dua hari sebelumnya, saya melihat salah satu ibu pengurus organisasi menenteng beberapa goodie bag. Kelihatannya dia ditugasi mengantarkan bingkisan Lebaran ke rumah-rumah para pengurus lainnya.

Lalu selepas Salat Tarawih tadi, saya melihat tetangga sebelah menerima satu kardus bingkisan Lebaran. Yup, saya yakin kalau itu bingkisan Lebaran sebab di kardusnya tertulis "Selamat Idulfitri" plus ada gambar masjid dan ketupat Lebaran.

Kebetulan setelah tadarusan kok ya ada obrolan tentang bingkisan Lebaran. Yang mengobrol teman-teman, sih. Saya cuma menyimak.

Salah satu dari mereka 'kan guru mengaji di sebuah TK. Dia itulah yang berkisah kalau barusan menerima bingkisan Lebaran dari seorang profesor. Ceritanya, si profesor tengah berbagi kebahagiaan dengan para guru PAUD dan TK di seantero kota kami. Syukuran kebahagiaan atas keberhasilannya mencapai gelar profesor dalam bidang PAUD dan TK.

Hmm. Seru juga ya cerita-cerita di balik pembagian bingkisan Lebaran itu. Saya yakin masih banyak cerita lainnya di luaran sana. Cerita di balik eksistensi sebuah parsel.

Namun ngomong-ngomong, saya jadi bingung menentukan sikap. Enaknya bersiap menerima bingkisan Lebaran atau bersiap membagikannya? Yang jelas sampai detik ini saya belum menerima ataupun merancang pembagian bingkisan Lebaran sama sekali. Bagaimana menurut Anda?

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun