Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kreasi Kolak Isian Kondisional

22 Maret 2024   23:43 Diperbarui: 22 Maret 2024   23:47 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti biasa hari ini saya bukber di musala dekat rumah. Menu takjilnya terdiri atas sebutir kurma, segelas teh hangat, dan kolak. Berhubung kurma dan teh hangat sudah bikin kenyang, kolaknya saya bawa pulang.

Ternyata isian kolak tersebut beragam. Ada 2 iris pisang, 1 iris ubi, dan 2 butir kolang-kaling. Masing-masing berukuran kecil. Jatuhnya memang lebih banyak kuah daripada isiannya. Secara komposisi tidak seimbang, tetapi secara fungsi cukup mengenyangkan.

Saya pun kemudian teringat sesuatu. Andai kata kolak tadi isiannya ditambahi roti tawar, tentu makin enak. Plus makin mengenyangkan. Namun, sayang sekali di rumah sedang tak ada stok roti tawar.

Selain diisi dengan kolang-kaling, ubi, pisang, dan roti; kolak bisa pula diisi dengan bahan-bahan lain. Tentu asalkan cocok. Misalnya singkong dan labu.

Saya pikir, anak-anak kos bisa banget menjadikan kolak sebagai makanan pembuka puasa. Sebab bahan kuahnya mudah diperoleh, bahan isiannya fleksibel, gampang pula memasaknya. Mari simak cara memasaknya.

Bahan Kuah:

Air secukupnya
Santan siap pakai
Gula aren/gula pasir
Daun pandan (kalau ada)

Bahan Isi:

Kondisional, apa yang ada sajalah. Misalnya pisang, ubi, singkong, labu, dan roti tawar. Yang masing-masing dipotong sesuai selera.

Cara Bikin:

Masak bahan kuah sampai matang, jangan saya pulang  sambil diaduk-aduk supaya santan.

Nah. Berani mencoba?

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun