Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Teknik Konservasi Vacuum & Brushing Bersama Museum UGM

23 November 2023   12:16 Diperbarui: 23 November 2023   12:29 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlu diketahui, partikel-partikel debu dapat merusak permukaan koleksi  museum dengan menimbulkan abrasi. Debu yang bertumpuk juga akan mengundang serangga, jamur, dan lumut. Selain itu bisa menyerap kelembaban sehingga kertas atau kain berubah warna.

Begitulah faktanya. Walaupun tampaknya cuma debu, persoalan yang akan ditimbulkan tak sekadar kotor. Oleh karena itu, seorang konservator museum mesti peka dengan kondisi benda-benda museum yang menjadi tanggung jawabnya.

Tentang KelasMuse Museum UGM

Mungkin Anda bertanya-tanya lagi, KelasMuse itu apa? Baik. Mari saya jelaskan.

KelasMuse merupakan kegiatan publik yang diselenggarakan oleh Museum UGM. Kegiatan tersebut dalam rangka menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Yang dalam hal ini berbagi pengetahuan terkait permuseuman, yang dipandu oleh staf Museum UGM sesuai dengan bidang yang diampu.

Selaku warga masyarakat umum yang berminat pada sejarah dan masa lalu, sudah pasti saya senang dengan adanya KelasMuse. Terlebih syarat pendaftarannya tidak mencantumkan usia. Jadi, kesempatan saya untuk mendaftar terbuka lebar.

Perlu diketahui, KelasMuse Vacuum & Brushing ini diselenggarakan dalam rangkaian Pameran Temporer Karsa Karya Koesnadi Hardjasoemantri. Jadi sebelum  KelasMusee dimuai, kami diajak menikmati pameran terlebih dahulu.

Kami dipandu oleh salah satu staf Museum UGM, yaitu Kak Intan. Dia mengajak kami untuk mengenal lebih dekat sosok Koesnadi Hardjasoemantri, yang menjadi tema pameran.

Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
Usai berkeliling pameran, barulah kami mulai belajar melakukan konservasi. Tentu sebelum berpraktik, kami diberi pengantar yang cukup supaya paham. Jadi ketika berpraktik, meminimalkan potensi terjadinya kesalahan.

Yang memberikan pengantar (teori) adalah Kak Viki Muhaimin. Sementara yang membimbing kami berpraktik adalah Kak Wildan. Keduanya konservator di Museum UGM.

Berhubung fokus tulisan ini adalah KelasMusee Vacuum & Brushing, mengenai Pameran Temporer Karsa Karya Koesnadi Hardjasoemantri tidak saya bahas lebih detil. Insyaallah akan saya tuliskan tersendiri nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun