Bersilaturahmi dengan GKR Bendara di Wahanarata
"Nuwun sewu, Gusti. Apakah snack-snack yang tersedia ini memang untuk kami?" Tanya Mbak Gana Stegmann, sang komandan KOTEKA, kepada GKR Bendara.
"O, iya. Silakan, silakan," jawab GKR Bendara seraya mempersilakan. Tentu diiringi senyuman manis.
Seketika saya tersenyum lebar di balik masker demi mendengar dialog tersebut. Spontan menoleh ke seorang kompasianer yang duduk di sebelah kanan saya. Rupanya pada saat bersamaan dia pun menoleh ke saya. Sambil tersenyum lebar juga.
Bisik saya, "Untung saja kotak snack ini buat kita. Coba kalau enggak?! Sebelum dipersilakan, kamu sudah habis 3 'kan? Hehehe ...."
"Aku lapar banget. Belum sarapan," bisiknya sambil ketawa-tawa.
Sudah pasti kami tak berlama-lama saling bisik. Tepat di hadapan kami ada GKR Bendara, putri bungsu Sri Sultan HB X, yang sedang berbicara selaku narasumber. Â
Kami segera kembali fokus. Ada banyak informasi menarik, terkait perkembangan pariwisata Yogyakarta terkini, yang disampaikan oleh GKR Bendara.
Bahkan, saya menjadi tahu bahwa GKR Bendara pernah mengikuti ajang pemilihan Miss Indonesia 2009. Tatkala itu beliau sampai masuk ke babak 10 besar.
Aneka pertanyaan dari Mbak Gana dan teman-teman kompasianer, baik yang hadir luring maupun daring, sungguh menambah pengetahuan saya tentang dunia wisata Yogyakarta terkini. Terkhusus yang berkaitan dengan Keraton Yogyakarta.
O, ya. GKR Bendara menerima kami di Wahanarata yang baru diresmikan beberapa minggu lalu. Perlu diketahui, Wahanarata ini dahulunya bernama Museum Kereta. Setelah direnovasi kemudian diberi nama baru, yaitu Wahanarata.
Bersilaturahmi dengan Gusti Aning di nDalem Benawan
Dari Wahanarata kami, para peserta acara KotekakeJogja, bergegas menuju nDalem Benawan. Kami telah ditunggu oleh RM Hertriasning dan tim di sana. Apa boleh buat? Audiensi dengan GKR Bendara memang molor durasinya.
Alhasil begitu kami tiba di nDalem Benawan, RM Hertriasning (yang biasa disapa Gusti Aning) memberikan opsi. Hendak makan dulu atau audiensi dulu? Kami pilih audiensi dulu, dong.
Dari penjelasan beliau itulah saya baru paham mengenai Faircle. Kerennya, cucu Sri Sultan HB VIII tersebut tak hanya menjelaskan dengan cara bernarasi. Beliau langsung menyuguhkan beberapa contoh nyata dari aktivitas Faircle.
Apa sajakah itu? Sebagai makanan pembuka ada songgobuwono.
Namun, ada pula atraksi kesenian seperti tarian khas kraton yang memang hanya boleh ditampilkan di kraton, berbagai pelatihan, serta jasa sewa pakaian adat Jawa dan jasa foto selama kegiatan eduwisata.
Yang kesemuanya itu didasarkan pada harapan untuk bisa membantu masyarakat Yogyakarta, khususnya dalam bidang ekonomi. Adapun caranya dengan melibatkan UMKM.
Nah, bagaimana? Menarik dan inspiratif 'kan? Jika ingin menikmati eduwisata sejarah dan budaya di nDalem Benawan, Anda tinggal cek ricek cara booking tiketnya di platform Faircle.com yang rencananya dirilis September 2023 ini.
Penutup
Sungguh tidak sia-sia saya memaksakan diri tetap berangkat ke acara yang diselenggarakan oleh KOTEKA (Komunitas Traveler Kompasiana) bekerja sama dengan KJOG (Kompasianer Jogja) dan Faircle. Walaupun di sepanjang acara kalem lunglai menahan demam, reward pengalaman dan pengetahuan yang saya peroleh nilainya tiada tara.
Betul-betul keputusan yang tepat bahwa saya memutuskan tetap berangkat. Andai kata memutuskan mundur, saya pasti kecewa berat. Terima kasih atas kesempatan keren yang diberikan kepada kami, kjogXkoteka ...
Salam.