Â
Bersilaturahmi dengan Gusti Aning di nDalem Benawan
Dari Wahanarata kami, para peserta acara KotekakeJogja, bergegas menuju nDalem Benawan. Kami telah ditunggu oleh RM Hertriasning dan tim di sana. Apa boleh buat? Audiensi dengan GKR Bendara memang molor durasinya.
Alhasil begitu kami tiba di nDalem Benawan, RM Hertriasning (yang biasa disapa Gusti Aning) memberikan opsi. Hendak makan dulu atau audiensi dulu? Kami pilih audiensi dulu, dong.
Dengan demikian, beliau segera memberikan penjelasan tentang budaya dan pariwisata Yogyakarta dalam kaitannya dengan pengembangan UMKM. Tentu selaku Dewan Pembina Faircle Coop, Gusti Aning juga bercerita kepada kami mengenai Faircle dan aktivitasnya.
Dari penjelasan beliau itulah saya baru paham mengenai Faircle. Kerennya, cucu Sri Sultan HB VIII tersebut tak hanya menjelaskan dengan cara bernarasi. Beliau langsung menyuguhkan beberapa contoh nyata dari aktivitas Faircle.
Rangkaian acara di nDalem Benawan ditutup dengan makan siang (yang kesorean) bersama. Menunya super istimewa karena merupakan menu favorit Sri Sultan HB VII dan Sri Sultan HB VIII.
Apa sajakah itu? Sebagai makanan pembuka ada songgobuwono.
Kemudian disambung dengan makanan utama yang berupa nasi merah-putih berbentuk tumpeng mini. Lauknya gecok genem (daging sapi giling dengan kuah santan bercitarasa belimbing wuluh) dan tempe kripik.
Adapun menu penutupnya manuk nom. Ini merupakan puding manis berbahan dasar tape ketan. Bentuknya burung (manuk, bahasa Jawa).
Perlu diketahui bahwa program eduwisata di nDalem Benawan dikembangkan oleh tim Faircle. Layanan yang ditawarkan pun tak hanya berupa produk kerajinan dan kuliner khas untuk rombongan.