Wow! Sungguh menarik tema Samber hari ini. Bikin teringat foto-foto makanan yang saya simpan di galeri HP. Yang berarti pula bikin saya mendadak lapar, padahal sudah makan berat tiga kali seharian ini.
Maklumlah. Makanan-makanan dalam foto itu 'kan kesukaan saya semua.
Apa boleh buat? Foto-foto itu sudah sangat menjelaskan bahwa ternyata, saya hobi cicip-cicip makanan. Mencicipinya bukan satu sendok sih, melainkan satu porsi.
Berdasarkan foto-foto yang ada, sadarlah saya betapa diri ini termasuk ke dalam golongan penyuka kuliner Nusantara. Mulai dari Mangut Iwak Pe yang menjadi lauk sehari-hari semasa kecil, hingga Nasi Padang yang selalu saya rindukan.
Nah. Mari berkenalan dengan kuliner Nusantara yang menjadi favorit saya.
Mangut Iwak Pe dan Mangut Lele
Mangut Iwak Pe ini kerap menjadi lauk keseharian sewaktu saya kecil. Berhubung keseharian, yang berarti tidak susah mendapatkannya, tatkala itu saya tak pernah merindukannya.
Keadaan berbeda saat saya hijrah ke Yogyakarta. Mangut Iwak Pe tidak gampang didapatkan. Harganya lebih mahal pula.
Di lain sisi semenjak tinggal di Yogyakarta, saya mulai berkenalan dengan Mangut Lele.
Namun, sama halnya dengan Mangut Iwak Pe, saya pun tak bisa sering menjadikannya lauk. Bagi saya, harganya relatif mahal kalau dijadikan lauk sehari-hari.
Kedua jenis mangut tersebut pada dasarnya sama. Hanya berbeda bahan utamanya. Yang satu memakai ikan pari yang diasapkan (iwak pe). Yang satu lagi memakai lele.
Mangut adalah lauk berkuah santan. Sensasi rasanya gurih, asam, dan pedas. Adapun bumbu yang dipakai bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, kencur, lengkuas, kemiri, daun jeruk, cabai, dan garam.
Nah. Silakan bayangkan sendiri sensasi rasanya.
Nasi Gandul
Nasi gandul ini makanan khas Pati. Berupa nasi dengan lauk berkuah santan mirip gulai. Bahannya daging sapi. Yang unik adalah saat penyajiannya. Piringnya dialasi daun pisang. Lauknya dipotong-potong pakai gunting. Lalu, ada topping siraman kecap produksi lokal Pati.
Saya tidak tahu bumbunya sebab selalu beli. Ibu saya tidak pernah membuatnya, apalagi saya.
Pempek
Kudapan Palembang yang satu ini sungguh-sungguh bikin saya jatuh cinta. Saya pikir posisinya setara dengan bakso. Sekalipun tidak sedang lapar, orang oke-oke saja untuk menghabiskan seporsi pempek.
Jangan tanya apa bumbu pempek atau cara bikinnya kepada saya. Saya tak pernah membuatnya. Kalau membelinya sih, kerap.
Saya cuma tahu bahwa pempek berbahan dasar ikan yang digiling halus, lalu dicampur dengan tepung kanji dan tepung sagu. Lalu, dinikmatinya dengan cairan hitam yang disebut cuko.
Nasi Padang
Nah, kuliner Nusantara yang ini sangat dahsyat bagi saya. Nasi Padang dengan lauk apa pun saya suka. Terutama kalau lauknya cincang dan rendang.
Ah, lihatlah ekspresi bahagia saya dalam foto itu. Nyaman betul saya bersanding dengan sederet lauk ala masakan padang itu. Hehehe ...
Sekadar informasi, foto tersebut merupakan dokumentasi di RM Sederhana Yogyakarta. Ketika saya dan teman-teman diundang makan siang oleh Pak Tjip dan Bu Lina.
***
Itulah kuliner Nusantara yang menjadi favorit saya. Ingat, ya. Yang menjadi favorit. Untuk ribuan menu Nusantara lainnya, walaupun tak jadi favorit, tentu saya tetap doyan-doyan saja.
Jadi, jangan pernah ragu untuk mentraktir saya makan. Oke?
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H