Mula-mula saya jatuh cinta pada pintu-pintunya. Modelnya unik, cantik, dan menyimpan keanggunan masa lalu. Kerenlah pokoknya.
Bila sedang berkeliling Kampung Kauman, tak jarang saya berlama-lama mengamati sebuah pintu. Membayangkan, telah berapa banyak orang yang melewatinya. Kisah apa saja yang menyertainya.
Lalu, saya jatuh cinta pada bangunan-bangunan kunonya. Entah yang merupakan rumah tinggal, entah yang berupa langgar (mushala). Atau, yang difungsikan sebagai sarana publik lainnya.
Sama halnya dengan saat memandangi sebuah pintu tertentu. Saya kadangkala terpaku sejenak waktu di depan Langgar adz-Dzakirin.
Kisah sejarah lisan yang saya dengar, dahulu K.H.A. Dahlan kerap duduk-duduk di teras langgar tersebut. Berinteraksi dengan warga setempat. Demi silaturahmi dan memberikan pendidikan (tanpa kesan menggurui) kepada mereka.
Saya bayangkan, tiba-tiba beliau tersenyum dan menyapa saya yang tengah terpaku di situ. Akan tetapi, sayang sekali bayangan saya tak bakalan pernah menjadi realita.
Semua telah menjadi sejarah. Masa lalu. Yang membuat Kauman mewarisi nama besar. Terkhusus dalam sejarah organisasi kemasyarakatan  Muhammadiyah.
Begitulah adanya Kampung Kauman yang berlokasi di Ngupasan, Gondomanan. Tepatnya di sebelah barat alun alun utara. Di sekitaran Masjid Besar Kraton Yogyakarta, yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Gedhe Kauman.
Apakah Anda kerap ke Yogyakarta, suka berlama-lama nongkrong di Malioboro dan Titik Nol, tapi belum pernah ke Kauman?
Hmm. Sekali waktu, singgahlah barang sejenak di Kauman. Kampung tempat lahir dan berkembangnya Muhammadiyah.
Percayalah. Blusukan di Kauman tidak hanya tentang sejarah Muhammadiyah, lho. Ada banyak hal lain yang seru dan menarik. Termasuk tentang ragam kulinernya.
Selain ada banyak langgar (mushala), di Kampung Kauman banyak bangunan berarsitektur indah. Deretan pintu dan jendela di situ pun sungguh menggoda untuk dipotret.
Jadi, kapan Anda berwisata sejarah di Kauman?
Jika Anda dari luar kota, tak usah khawatir tentang tempat menginapnya. 'Kan ada @santikahotels , yang tak jauh dari Tugu Pal Putih.
Baik. Saya tunggu di Yogyakarta, ya.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H