Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Segar

Berbahagialah Orang yang Hobinya Kondusif dengan Ramadan

13 April 2023   23:51 Diperbarui: 13 April 2023   23:54 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konon Ramadan adalah saat tepat untuk melakukan hobi. Penyebabnya, saat Ramadan kita punya banyak waktu luang. Jadi, ada kesempatan untuk menyalurkan hobi secara maksimal.

Hmm. Apa iya? Benarkah Ramadan membuat kita punya banyak waktu luang? 

Rasanya kok tidak. Justru saya merasakan sebaliknya. Selama Ramadan, saya merasakan lebih sibuk mengerjakan ini-itu. Terlebih saya ikutan Samber dan bertekad tidak akan bolos menulis sama sekali.

Mungkin karena saya bukan pekerja kantoran. Jadi, tak mengalami adanya pemotongan jam kerja. Wajar kalau tak merasakan sensasi punya waktu lebih luang selama Ramadan.

Perihal ada atau tidaknya waktu luang selama Ramadan, saya pikir memang kondisional. Tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing.

Baik. Sekarang mari kita bahas perihal hobi. Menurut Kamus  Besar Bahasa Indonesia (KBBI)  hobi adalah kegemaran, keisengan istimewa pada waktu senggang. Bukan merupakan pekerjaan utama.

Berdasarkan definisi tersebut, saya ucapkan selamat untuk Anda yang selama Ramadan bisa suntuk menekuni hobi. Bersyukurlah. Tak semua orang memiliki kesempatan untuk hal itu. Tidak perlu jauh-jauh. Saya contohnya.

Semula saya meyakini bahwa menulis adalah hobi saya. Akan tetapi, berdasarkan definisi KBBI di atas, pahamlah saya bahwa menulis ternyata bukanlah hobi bagi saya. Sebab faktanya, aktivitas tersebut merupakan pekerjaan utama saya. 

Begitulah rupanya. Saya tak boleh mengklaim menulis sebagai hobi. Jika Anda boleh, selamat! Berbahagialah karenanya. Hehehe ....

Lihatlah. Betapa untuk aktivitas sama, tetapi pelakunya beda, nilainya pun berbeda. 

Di atas semua itu, menurut saya, yang paling berbahagia adalah orang-orang yang hobinya kondusif dengan Ramadan. Misalnya hobi mengajar, hobi bersedekah dan berinfak.

Sesungguhnya Ramadan selalu butuh orang-orang berhobi public speaking. Bukankah tiap pengajian jelang buka puasa, ada ceramah dari ustaz/ustazah? Jadi, kenapa Anda tidak mengasah hobi mengajar itu selama Ramadan?

Jika hobi bersedekah dan berinfak, wow! Anda luar biasa. Mari optimalkan hobi itu selagi Ramadan. 

Begitu pula jika Anda berhobi membaca Alquran. Tentu selama Ramadan bisa optimal bin maksimal melakukannya. Terutama pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Demi menggenggam Lailatul Qodar.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun