Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal Kelenteng Poncowinatan, Kelenteng Tertua di Yogyakarta

19 Januari 2023   21:53 Diperbarui: 22 Januari 2023   22:31 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada referensi yang menyebutkan bahwa Kelenteng Poncowinatan dibangun pada tahun 1879. Yang lainnya menyebutkan pada tahun 1881. Yang akhirnya membuat saya berpikir, mungkin mulai dibangunnya tahun 1879 dan selesai (mulai dipakai) pada tahun 1881.

Yang pasti, dibangunnya ketika era pemerintahan Sultan HB VII dan bersamaan dengan masa pembangunan Stasiun Tugu Yogyakarta. Bahkan sesungguhnya, Klenteng Poncowinatan dibangun di atas tanah hibah dari Sultan HB VII.

Tatkala itu beliau selaku penguasa tertinggi Kraton Yogyakarta menetapkan daerah Poncowinatan sebagai kawasan Pecinan. Area tempat tinggal warga Tionghoa. Itulah sebabnya Kelenteng Poncowinatan dibangun menghadap ke selatan, berhadapan dengan Kraton Yogyakarta, sebagai sebentuk penghormatan.  

Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
 

Kelenteng Poncowinatan adalah kelenteng tertua sekaligus terluas di Kota Yogyakarta. Halaman depannya luas. Bangunannya juga luas. Bahkan, bangunan yang bagian utara berlantai dua. Bagian atas itu sebagai tempat pemujaan untuk Dewa Langit.

Bangunan kelenteng ini berbentuk persegi panjang, yang kemudian dibagi-bagi menjadi beberapa ruangan.  Sebagai pusatnya adalah ruangan suci utama. Di ruangan ini terdapat Patung Dewa Keadilan (Kwan Tie Koen), lonceng, beduk, dan segenap peranti peribadatan lainnya.

Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
 

Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
 

Di sekeliling ruangan suci utama ada ruangan-ruangan yang berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa. Plus ruangan yang difungsikan sebagai gudang dan kamar untuk penjaga kelenteng.

Terusterang saja saya belum paham sepenuhnya dengan Kelenteng Poncowinatan. Masih banyak hal yang ingin saya ketahui dan tanyakan tentangnya. Semoga segera ada Kelas Heritage yang bertemakan Kelenteng Poncowinatan ini.

Tentang Dewa Tuan Rumah dan Alas Kaki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun