Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengakhiri 2022-Mengawali 2023 bersama DAGADU Walking Tour

4 Januari 2023   22:27 Diperbarui: 4 Januari 2023   22:42 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
 

Kian lega rasanya ketika kami diajak memasuki klenteng. Saya yang baru pertama kali ke Klenteng Poncowinatan dengan antusias melihat-lihat. Ada terlalu banyak hal yang ingin saya tanyakan, tetapi tidak memungkinkan.

Story teller terlalu cepat berpindah tempat. Penjelasannya singkat-singkat saja. Sementara saya butuh mencermati beberapa benda dengan lebih seksama. Agak ketinggalan deh, jadinya.

Untunglah beberapa orang tidak terlalu ikut arus cepat-cepat. Salah satunya Pak Kuncoro, yang rupanya seorang kompasianer. Jadi, saya pun bisa merasa lebih santai. Seram juga rasanya bila ketinggalan sendirian di sebuah ruangan asing nan sunyi.

Konsultasi Shio (Dokpri Agustina)
Konsultasi Shio (Dokpri Agustina)
Nama asli klenteng berlantai dua ini adalah Klenteng Kwan Tee Kiong. Dibangun sejak 1879 di lahan hibah dari Sultan HB VII untuk masyarakat Tionghoa Yogyakarta.

Klenteng ini menjadi persinggahan terlama kami. Karena saat hendak pulang, rombongan peserta yang datang telat tadi justru baru tiba. Setelah berfoto bersama dan sebagian peserta "berkonsultasi" tentang shio dengan bapak penjaga klenteng, kami berpamitan.

Tentu saja begitu keluar halaman klenteng, kami langsung masuk ke Pasar Kranggan. Selain mampir buat beli jajanan pasar, masuk pasar adalah jalan pintas untuk kembali ke Lokio Cafe.

Sekeluar dari pasar kami berjalan sebentar ke arah timur. Sesampai di zebra cross yang ada di perempatan, kami menyeberang ke selatan. Kebetulan sejak dari pasar hujan. Jadi, langkah kami percepat supaya segera tiba di Lokio Cafe DAGADU Mangkubumi.

DAGADU Walking Tour ditutup dengan pembagian voucher diskon buat jajan di Lokio Cafe, pembagian doorprize melalui kuis, ulasan peserta terhadap pelaksanaan acara, dan sekilas perkenalan dari P. T. DAGADU Djodja.

Salah satu maksud diselenggarakannya DAGADU Walking Tour memang untuk memberikan kabar terkini dari brand DAGADU. Yang ternyata sejak 1994 hingga 2022 telah punya beberapa gerai. Gerai terbaru adalah DAGADU Mangkubumi yang juga meliputi Lokio Cafe.

Mestinya penutupan DAGADU Walking Tour dilakukan di Lokio Cafe yang terletak di rooftop. Berhubung hujan, ya dilakukan di ruangan tertutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun