Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maradona Ikut Menunggu Hasil Final Piala Dunia Qatar 2022

16 Desember 2022   17:08 Diperbarui: 16 Desember 2022   17:14 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kliping (dokpri Agustina)

Saya yakin bahwa rakyat Argentina dan para pendukung setia Timnas Argentina dari mana pun berasal sedang H2C. Harap-harap Cemas. Resah menanti hasil pertandingan final Piala Dunia 2022.

Jangankan yang pendukung setia. Saya saja, yang bukan pendukung setia, ikut penasaran. 

Sejujurnya semula saya merasa biasa-biasa saja kepada Messi dkk. Kalau mereka bertanding dan saya kebetulan menyimak, tak pernah saya mengharapkan mereka menang atau sebaliknya, menginginkan mereka kalah. Pokoknya biasa saja. Benci tidak, cinta pun tidak.

Akan tetapi, tempo hari saat tahu bahwa Timnas Argentina melaju ke partai puncak di perhelatan akbar Piala Dunia Qatar 2022, saya mendadak teringat sesuatu. 

Argentina! Maradona! Yup, saya teringat Si mahabintang yang kerap kontroversial itu. Terutama pada "Gol Tangan Tuhan"-nya yang terjadi pada gelaran Piala Dunia 1986 di Meksiko. 

 Cerita bermula ketika pada tanggal 22 Juni 1986, Timnas Argentina berjumpa Timnas Inggris di perempat final. 

Tatkala Argentina dalam posisi menyerang, Maradona meliuk-liuk mencoba menerobos pertahanan Inggris. Hingga pada satu kesempatan ia memberikan umpan kepada rekan satu timnya. Sayang sekali umpan tersebut gagal diterima dengan baik. Bola lepas kontrol dan coba dibuang oleh gelandang Inggris. 

Bukannya keluar lapangan, bola justru mengarah ke kotak penalti. Maradona pun mengejar bola yang melambung itu. Ia kemudian langsung berhadapan dengan kiper Inggris, Peter Shilton.

Ketika itulah Maradona yang berpostur jauh lebih pendek, memanfaatkan situasi. Ia melompat, kemudian menepis bola ke arah gawang dengan tangan kirinya, dan ...  GOL! 

Handsball memang. Namun, Maradona nekad langsung berselebrasi. Para pemain Inggris protes, tetapi wasit tetap menganggap sah gol tersebut. 

Saya masih bocah tatkala itu, tetapi masih ingat sekali tentang "keseruan" tersebut. 'Kan menjadi pembahasan panas di mana-mana. 

Terlebih kemudian Argentina menang 2-1 sehingga pasukan Inggris harus segera angkat koper dari Meksiko. Sementara Argentina melenggang sampai final. Kemudian menjadi juara dunia setelah menaklukkan Jerman (Barat) di laga final itu. Jadi, bisa dimaklumi kalau publik Inggris sakit hati sekali. 

Bila pihak Argentina menyebut gol kontroversial itu sebagai Gol Tangan Tuhan, beda cerita dengan sebutan dari pihak Inggris. Sebagai pihak yang merasa dicurangi, publik Inggris menyebutnya sebagai "Gol Tangan Setan".

Kemarahan Inggris kepada Argentina, terkhusus Maradona, kiranya teramat besar. Sampai-sampai pada Piala Dunia selanjutnya, suporter Inggris membawa spanduk begini.

Kliping (dokpri Agustina)
Kliping (dokpri Agustina)
Sejak Maradona mengantarkan Argentina sebagai juara dunia sepakbola pada tahun 1986 hingga sekarang, negara tersebut belum pernah mengulang kisah manis serupa itu di Piala Dunia. Entah mengapa setelah era Maradona, capaian tertinggi Timnas Argentina hanyalah di posisi kedua alias runner-up.

Tercatat bahwa sejak tahun 1986, Argentina menjadi runner-up FIFA Piala Dunia pada tahun 1990 (di Italia) dan 2014 (di Brazil). Uniknya, yang menjadi juara dunia tatkala Argentina di posisi runner-up itu, selalu Jerman. 

Wah! Jangan-jangan fakta tersebut bisa dibaca begini, "Karena lawan mainnya di final nanti Perancis, bukan Jerman, berarti Argentina tidak menjadi runner-up."

Hehehe ... Apakah itu sebuah isyarat bahwa Argentina akan memenangi pertandingan final Minggu malam nanti? Yang berarti bakalan tampil sebagai juara Piala Dunia Qatar 2022? Just wait and see!

Sekali lagi, entahlah entah. Entah apa rencana Semesta untuk Argentina terkait persepakbolaan ini. Yang jelas Argentina telah menunggu selama 36 tahun. Sejak Maradona muda hingga tinggal nama.

Apa iya Argentina mesti menunggu Maradona tiada dulu di dunia ini, untuk kembali menjuarai Piala Dunia FIFA? Jangan-jangan memang begitu? Jangan-jangan ini sebuah kutukan? 

Who knows? Barangkali saja dahulu, setelah peristiwa Gol Tangan Tuhan - Gol Tangan Setan, ada seseorang dari pihak Inggris yang menyumpahi nasib Argentina agar seperti itu? 

Yang lebih mengerikan, siapa tahu ada seseorang yang hatinya amat terlukai oleh peristiwa Gol Tangan Tuhan - Gol Tangan Setan itu, lalu ia berdoa secara sungguh-sungguh, "Wahai Tuhanku, kumohon dengan sangat, tolong jangan jadikan Argentina juara dunia selama Maradona masih hidup." 

Siapa tahu 'kan? Kedengarannya just kidding. Akan tetapi, bisa saja hal seperti itu sungguhan terjadi.

Sejujurnya sempat pula saya berharap, semoga tahun ini Argentina menjadi juara FIFA Piala Dunia Qatar 2022. Demi Messi yang rindu ingin memeluk tropi kebanggaan insan sepakbola dunia itu.

Kalau ternyata benar-benar ada kutukan terkait Maradona dan sekarang adalah waktunya Argentina terbebas dari kutukan tersebut, tentu kerinduan Messi bisa tertuntaskan. Jika tidak, ya tidak apa-apa.

Yang jelas, siapa pun juara Piala Dunia Qatar 2022, saya ucapkan selamat. Dengan harapan besar, empat tahun lagi jagoan saya (yang tahun ini angkat koper sejak dini) gantian menjadi juaranya. 

Salam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun