Tibalah saatnya berangkat. Kami keluar dari Kantor JTTC dan mendekati Bus Jogja Heritage Track. Namun, sebelum naik bus kami mendokumentasikan diri dulu. Dalam bentuk foto dan video.
Ahaiii. Tepat saat ini saya tersadarkan bahwa saya belum melihat hasilnya. Mungkin telah diunggah di akun IG @dinaskebudayaandiy atau @sumbufilosofi , tetapi saya terlewat tak melihatnya. Tak jadi soal. Yang penting saya tampak cantik di situ. Semoga.
Setelah beres urusan dokumentasi, para peserta tur Sumbu Filosofi dipersilakan menaiki Bus Jogja Heritage Track yang berwarna merah. Hmm. Mungkin keputusan tersebut terinspirasi oleh warna kerudung yang saya pakai.
Perlu diketahui, ada dua armada Bus Jogja Heritage Track. Satu berwarna merah, satu lagi berwarna kuning. Yang merah bernama Bus Malioboro, yang kuning Bus Kraton.
SITUASI DALAM BUS
Si merah mengantar 9 peserta. Sesuai dengan kapasitas tempat duduk penumpang. Paling belakang 4 kursi, di depannya 3 kursi, di depannya lagi 2 kursi.
Di depan 2 kursi itulah berdiri Mbak Ratna, sang edukator utama. Area berdirinya cukup lapang. Nyaman, baik baginya maupun bagi peserta tur yang menyimaknya.Sementara di barisan paling depan ada dua edukator pendamping dan sopir. Â
Bus Jogja Heritage Track memang didesain khusus. Di bagian belakang bahkan ada sepedanya, lho. Namun, saat itu kami tidak diajak untuk uji coba bersepeda sekalian karena memang belum ada jadwalnya.
KULIAH SEJARAH DI BUS
Selaku edukator utama, di sepanjang perjalanan Mbak Ratna banyak memberikan informasi mengenai Sumbu Filosofi. Atribut utama Sumbu Filosofi dijelaskan satu per satu. Demikian pula area penyangganya.