Sejujurnya saya tak begitu piawai berbelanja di pasar. Sering kejadian berniat beli stok sayuran dan bahan pangan lain, eh, pulangnya malah nenteng jajan pasar belaka. Hehehe ....Â
Saya bingung mesti memilih penjual yang mana. Di pasar 'kan berderetan lapak yang serupa. Sementara para penjual agresif semua dalam menawarkan dagangan. Itulah sebabnya saya antusias sekali ketika #eventkjog mengajak berbelanja bareng di #sayursleman Sayur Sleman.
SEKILAS TENTANG SAYUR SLEMAN
Perlu diketahui, Sayur Sleman adalah platform kewirausahaan sosial yang hadir sejak 10 Mei 2020. Di tengah situasi sulit pandemi Covid-19, untuk membantu para pedagang sayur di pasar-pasar seantero Sleman, yang tatkala itu mengalami penurunan omzet sebab adanya pembatasan aktivitas sosial.
Kiranya hal tersebut sejalan dengan visi Sayur Sleman, yaitu meningkatkan kesejahteraan pedagang sayur, petani lokal, dan UMKM. Â
O, ya. Sayur Sleman yang disebut-sebut sebagai Sayur Online Nomor 1 Jogja itu dikelola oleh P.T. Sayur Sleman Indonesia. Berlokasi di Sleman Yogyakarta.
Sampai di sini Anda sekalian pasti langsung paham. Sebutan Sayur Online Nomor 1 Jogja #sayuronlinejogja itu ada karena memang Sayur Sleman menawarkan cara berbelanja sayur (plus aneka kebutuhan dapur lainnya) secara online.
CARA BERBELANJA DI SAYUR SLEMAN
Hmm. Siapa takut berbelanja online? Meskipun sebelumnya tak pernah belanja kebutuhan dapur secara online dan pada dasarnya memang tak pernah belanja online (karena itu tugas anak saya yang lebih melek internet hehehe ...), saya tak mengalami kesulitan lho.
Ya. Tentu saja begitu karena cara berbelanja di Sayur Sleman simpel. Kita tinggal berkunjung ke website #sayurslemanid dan taraaaa ... dalam sekali klik segera terpampanglah aneka rupa sayuran, buah-buahan, bumbu dapur, bahan lauk pauk, dan bahan lain terkait urusan perdapuran.
Kita tinggal memilih (dengan tenang, tanpa tergalaukan tawaran-tawaran para penjual seperti kalau berbelanja di pasar) apa-apa yang kita hendak beli. Sekalian bisa langsung menentukan/memilih jumlahnya. Plus sekaligus tahu harga per item-nya.
Kalau sudah mantap memilih dan menentukan jumlah, selanjutnya klak-klik untuk memasukkan ke keranjang belanja.
Setelahnya kita bakalan melihat jumlah total belanjaan beserta ongkos kirimnya, apabila radius jarak pengiriman lebih dari 3 km. Yang berarti gratis ongkos kirim kalau di bawah jarak tersebut.
Lalu? Langkah berikutnya klik oke, dong. Nanti bakalan ada pilihan metode pembayaran. Silakan pilih salah satu.
Jangan lupa melengkapi data-data yang diminta, yaitu alamat email, nomor kontak, dan alamat kirim. Setelahnya kita segera menerima konfirmasi bahwa orderan kita telah diterima. Tempo hari saya bahkan mendapatkan konfirmasi melalui email, WA, dan SMS. Komplet betul, ya? Hehehe ....
Setelah dikonfirmasi ya tinggal menunggu belanjaan diantar kurir keesokan harinya.
Demikianlah adanya. Belanja di Sayur Sleman memang praktis. Tak perlu bikin akun di website-nya. Tak perlu repot-repot mengunduh aplikasi tertentu.
Kita hanya perlu memperhatikan syarat belanjanya, yaitu order pada H-1, minta delivery pagi/sore, minimal order 70 ribu rupiah, dan bersedia membayar ongkos kirim (bila radius jarak pengiriman lebih dari 3 km).
Sistem pembayarannya pun nyaman. Sesuai dengan pilihan konsumen. Bisa melalui transfer ke rekening bank Sayur Sleman, bisa pula bayar tunai (sistem COD) ke kurir yang mengantarkan belanjaan.
Pengalaman saya beli brokoli dan buah naga beserta teman-temannya tempo hari adalah bukti. Bukti bahwa memang semudah itu berbelanja #sayuronlinesleman di Sayur Sleman.
MISI KEMANUSIAAN
Setelah mencermati website Sayur Sleman, akhirnya saya paham makna tagline yang diusungnya. Perlu diketahui bahwa tagline Sayur Sleman adalah "Belanja Secukupnya, Memberi Setulusnya".Â
Nah, di situlah semula saya enggak ngeh. Kok "memberi setulusnya"? Ini 'kan platfom buat jualan? Okelah kalau "belanja secukupnya". Itu saya langsung paham walaupun agak heran juga, sih.Â
Bagaimana, ya? Alih-alih menyuruh orang belanja banyak-banyak, eee ini malah mengingatkan agar orang belanja secukupnya. Umumnya 'kan pebisnis mendorong calon konsumen untuk berbelanja sebanyak mungkin darinya?
O la la! Usut punya usut, semua berkaitan dengan prinsip yang dipegang Sayur Sleman. Prinsip yang dimaksud adalah Sustainable Develpment Goals.
Rupanya Sayur Sleman juga mengedukasi agar orang-orang belanja sayur dan bahan pangan lain secukupnya saja. Sesuai dengan kebutuhan. Tak perlu berlebihan atas nama stok. Maksudnya stok ya stok, tapi tetap terukur agar nantinya tak malah terbuang sia-sia. Karena jatuhnya bisa food waste.
Keren, keren.
Lalu tentang "memberi secukupnya", begini penjelasannya. Ternyata Sayur Sleman tak sekadar jualan, tak cuma berbisnis cari laba. Lebih dari itu, Sayur Sleman juga menginisiasi gerakan berbagi.
Hal tersebut terkait dengan misi kemanusiaan yang diusung pada awal kehadirannya, yakni Sayur Sleman mengupayakan pemberdayaan ekonomi sektor usaha kecil-menengah yang terkena imbas pandemi lewat pemanfaatan teknologi.
Jadi di mana pun Anda berada, kalau ingin berdonasi melalui Sayur Sleman bisa bangeeet. Caranya sama mudah dengan cara berbelanja tadi. Tinggal berkunjung ke website-nya dan klik kolom donasi. Selebihnya silakan isi data-data. Tak perlu khawatir tentang transparansi penggunaannya sebab di situ juga ada laporannya.
Bagaimana menurut Anda? Berbelanja dan berbagi/berdonasi di website Sayur Sleman memang mudah 'kan?
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H