SEPERTI kampung-kampung lain di seantero Indonesia, begitu masuk Agustus kampung kami pun sibuk mempersolek diri. Tentu diawali dengan acara bersih-bersih lingkungan sekitar. Lalu, tak lupa merencanakan ini dan itu terkait HUT ke-77 RI tercinta.
Bendera kain berukuran besar, bendera plastik berukuran kecil, dan umbul-umbul merah putih dipasang di mana-mana. Di sepanjang jalanan kampung. Membuat suasana semarak dan menghadirkan atmosfer patriotisme dan nasionalisme.Â
Tak tanggung-tanggung. Bambu-bambu yang dipergunakan untuk memasang bendera dan umbul-umbul beli baru, lho. Belinya malam-malam dan langsung difungsikan saat itu juga. Tanpa menunggu esok hari.
Demi apakah semua itu dilakukan? Tentu saja demi menyambut perayaan HUT RI. Yang pada tahun 2022 ini mencapai angka 77. Plus sebagai suatu bentuk dukungan terhadap eksistensi NKRI dan sebagai tanda syukur bahwa hingga detik ini, Indonesia masih ada.
Sudah pasti diselenggarakan pula beberapa perlombaan khas Agustusan, baik yang diikuti anak-anak maupun orang dewasa, baik yang pesertanya sukarela mendaftarkan diri untuk ikut maupun ikut sebab dipaksa-paksa tiada tara oleh panitia.
Sudah pasti tak ketinggalan ada acara massal andalan kami tiap tahun, yaitu jalan sehat disambung sarapan bersama. Yang sempat dua tahun terhenti gara-gara pandemi.
MERDEKA = TIADA SEKAT
Yang kami lakukan untuk menyambut HUT ke-77 RI memang sederhana. Bahkan, mungkin terkesan seadanya. Lomba-lomba yang diadakan tak banyak.
Laaah mau gimana lagi? Peserta dan panitianya memang terbatas, kok. Terbatas cuma satu RW. Sekali lagi, satu RW. Bukan satu desa.
Namun, jangan salah. Mulai dari anak-anak sampai eyang-eyang sangat antusias menjalani rutinitas kegiatan Agustusan ini. Sejak memasang umbul-umbul dan bendera merah putih di seantero wilayah RW saja sudah gayeng.