Ia juga siap bekerja keras untuk bongkar pasang diksi saat mencipta puisi. Demi mendapatkan diksi paling bernas dan indah. Plus yang dapat paling tepat menyampaikan "amanat" yang hendak disampaikannya.
Bagi Chairil Anwar, menulis puisi tidaklah pekerjaan sekali jadi. Tujuannya satu, yaitu untuk mempertajam torehan kesan di benak dan hati para pembaca.
It works! Buktinya tanpa bermaksud menghafalkan, saya bisa lumayan lancar merapalkan puisi-puisinya. Penyebabnya, diksi yang dipergunakan dalam puisi-puisi tersebut telah betul-betul diseleksi seketat mungkin.
Demikianlah sekelumit cerita di balik interaksi saya dengan puisi-puisi Chairil Anwar. Semoga bisa ikut menghangatkan perayaan 100 Tahun Chairil Anwar.
Salam.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H