Entahlah apa penyebabnya. Bisa jadi mereka belum tahu adanya Kebijakan Pelonggaran Masker. Atau sudah tahu, tetapi mereka memilih tak lepas masker demi kesehatan. Atau yang gokil, merasa kurang pede jika mesti lepas masker.
MENJADI JAMAAH INDISIPLINER
Pada hari pertama berlakunya Kebijakan Pelonggaran Masker, saya malah mendadak jadi jamaah indisipliner di musala tempat saya biasa salat berjamaah. Kocak memang.
Dengan penuh percaya diri, saya berangkat Subuhan tanpa masker. Pertimbangannya, peserta salatnya itu-itu saja. Jadi, itungannya bukan kerumunan. Terlebih kami masih jaga jarak pula saat salat.
Eh? Tahunya semua masih setia pakai masker. Saya menjadi grogi, dong. Rasa percaya diri saya meluruh.Â
Konyolnya, saat salat Zuhur juga begitu. Saya pede habis melangkah ke musala tanpa masker. Ealaaah. Ternyata saya salah lagi.Â
Alhasil sejak salat Asar dan seterusnya, saya mantap ke musala dengan bermasker.