Oleh karena itu, tiap muslim mesti berjuang sekuat tenaga supaya sukses menemukan malam lailatul qadar?
DI MANA MENEMUKANNYA?
Rasulullah SAW bersabda, "Carilah lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan" (H.R. Bukhari & Muslim).
Berdasarkan hadits di atas, lailatul qadar berada di salah satu malam pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Terutama di malam-malam ganjil. Misalnya malam ke-21, ke-23, dan seterusnya.
Akan tetapi, semua ustazah yang memberikan tausiah, baik saat pengajian jelang buka puasa maupun jelang tarawih di musala tempat saya berkegiatan, sepakat menyarankan agar kami senantiasa on fire di sepanjang sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Prinsipnya, ketimbang waktu habis hanya untuk memperkirakan malam lailatul qadar tepatnya kapan, lebih baik seluruh waktu Ramadan yang masih tersisa dimanfaatkan semaksimal mumgkin untuk beribadah.
AMALAN YANG DIANJURKAN
Tentu ada syarat dan ketentuan berlaku demi menemukan malam laitul qadar. Apa sajakah itu? Tak lain dan tak bukan, syarat dan ketentuannya berupa memperbanyak bacaan doa sebagai berikut.
Allahumma innaka 'afuwwun, tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni .
Yang artinya, "Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku."
Iya. Itulah amalan yang dianjurkan untuk bisa nyegat kedatangan lailatul qadar.