Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, dan hobi blusukan ke tempat unik.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warung Batagor Kang Bob yang Berdiri Saat Pandemi

9 September 2021   12:40 Diperbarui: 19 September 2021   08:12 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahai, para penggemar batagor dan siomai yang berdomisili di Kota Yogyakarta dan sekitarnya .... Sudahkah Anda sekalian menyambangi Warung Batagor Kang Bob? Kalau belum dan malah belum tahu apa pun tentangnya, yuk silakan simak terlebih dulu cerita saya berikut ini.

Berdiri Saat Pandemi 

Sudah jamak kita dengar kabar mengenai bertumbangannya bisnis di banyak sektor gara-gara pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Terutama yang berada di level mikro. Akan tetapi, secara bersamaan ada pula orang-orang yang menemukan ide bisnis sekalian memulai bisnis mereka, berdasarkan ide yang ditemukan itu.

Begitulah kenyataannya. Gara-gara pandemi memang banyak bisnis yang tumbang, tetapi ada pula bisnis yang justru mulai bersemi. Mungkin tidak banyak, tetapi nyata adanya. Salah satunya Warung Batagor Kang Bob.

Pak Frengky, sang pemilik, sebenarnya bekerja di dunia pariwisata. Berhubung pandemi sangat berimbas pada dunia pariwisata, turis-turis mancanegara untuk sementara tak berdatangan ke Indonesia, yang ternyata "untuk sementara"-nya berkepanjangan entah sampai kapan, akhirnya beliau memutuskan untuk mengeksekusi ide berbisnis batagor dan siomai.

Mengapa Batagor dan Siomai? 

Ketika ditanya, "Mengapa memilih berjualan batagor dan siomai? Bukan jenis makanan lainnya?"

Pak Frengky pun menjawab, "Sebab saya dan anak-anak penyuka batagor dan siomai."

Aha! Benar juga. Sebagai penyuka kedua jenis makanan tersebut, pastilah beliau sudah banyak menjelajah warung batagor dan siomai. Sudah kenyang pengalaman bertualang dengan aneka rasa batagor dan siomai. Dengan demikian, sudah memiliki standar rasa tertentu terhadap keduanya. Ketika kemudian membisniskannya, otomatis batagor dan siomai yang diproduksi disesuaikan dengan standar rasa tersebut.

Perihal Nama Warung 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun