Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kisah Adiba yang Bercita-cita Bikin Animasi Sejarah

25 Agustus 2021   09:23 Diperbarui: 31 Agustus 2021   02:32 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bundaaa. Bikin animasi sejarah ternyata susah. Lebih rumit prosesnya. Bisa lama jadinya. Akhirnya kami bikin animasi bukan sejarah. Kalau maksain diri bakalan kelamaan. Waktunya tidak cukup. Keburu dikumpulkan."

Adiba menyerocos begitu masuk rumah. Ia baru saja pulang dari rumah teman sekelasnya. Selepas bikin tugas kelompok, yaitu bikin animasi.

"Enggak apa-apa. Kalau sudah terbiasa, nanti pasti bisa bikin animasi sejarah," respons saya.

"Yeah? Cita-citaku 'kan bikin animasi sejarah. Untuk membuat orang-orang senang belajar sejarah? Bunda masih ingat 'kan?"

Saya cermati wajah lelahnya sesaat. Kemudian saya coba tenangkan hatinya, "Kamu lupa ya, Nak? Ini 'kan baru pertama kali kamu membuat animasi. Masih belajar bikin. Masih berproses di tahap awal. Kalau sudah sering bikin, pastilah bakalan bisa menghasilkan karya animasi sejarah. Hayooo. Benar atau tidak? Sudah, sudah. Sana mandi dulu. Taat prokes."

***

Saat Adiba mandi, ingatan saya melayang ke masa 3 tahun silam. Ketika ia tiba-tiba mengejutkan saya dengan pertanyaan sekaligus pernyataan, "Aku mau bikin film, tapi pemainnya bukan orang. Animasi. Bunda tahu animasi kan?"

Entah terpicu oleh apa sehingga ia tiba-tiba ia mengemukakan keinginan tersebut. Waktu itu ia masih duduk di bangku kelas VII. Saat belum genap satu semester menjalani kehidupan sebagai siswa SMP.

"Boleh. Berarti cita-citamu berganti? Dulu kamu bilang mau jadi guru?"

Putri semata wayang saya itu tersenyum lebar. Katanya, "Kapan aku bilang begitu, Bund? Pernah bercita-cita menjadi guru, ya?"

"Waktu SD. Sebelum naik ke kelas V."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun