Betulkah English is money source? Betulkah bahasa Inggris adalah sumber uang? Demikian pertanyaan Mas Panji, sang moderator, kepada Miss Dita.
Aha! Ternyata jawabannya "iya". Alasannya, banyak peluang pekerjaan yang syaratnya menguasai bahasa Inggris dan ternyata berhonor besar. Miss Dita pun menceritakan pengalamannya menjadi interpreter di masa lampau, sebelum menjadi dosen. Tatkala itu hanya dengan sedikit upaya berpikir dan durasi kerja sedikit jam, honornya mencapai sejuta rupiah.
Hmm. Sebuah cerita yang amat memotivasi saya untuk kembali rajin belajar bahasa Inggris. O, ya. Sejutanya itu honor pada beberapa tahun silam, lho. Kalau sekarang pastinya jauh lebih banyak juta. Â
Arti Istilah, Akronim, Tanda, dan SlangÂ
Bagian terseru bagi saya adalah pembahasan arti istilah, akronim, tanda, dan slang (yaitu bahasa tak baku dan bersifat bahasa musiman). Ternyata saya banyak enggak paham. Kerap tahu warganet lain mempergunakannya, tetapi kurang begitu paham artinya.
Itulah sebabnya saya katakan sebagai bagian terseru. Terlebih beberapa peserta lain senasib sepenanggungan dengan saya. Syukurlah melalui les virtual ini jadi lebih piawai berbicara/menulis komentar dengan istilah MIA (Missing In Action), IDK (I Don't Know), AKA (Also Known As), dan sejenisnya.
Saya pun tempo hari baru tersadarkan bahwa selama ini telah sering mempergunakan AKA (biasa saya tulis a.k.a.), namun tidak tahu tepatnya singkatan dari apa. Hahaha! Sungguh gawat. Sok-sokan mempergunakannya, tetapi ternyata tak paham arti sebenarnya. Paraaah.
Nah. Kalau Anda bagaimana? Silakan cermati foto di bawah ini, ya.
English Proficiency Test
Saya senang model les bahasa Inggris yang digelar Kompasianer Jogja ini. Miss Dita tidak melulu mengajarkan tentang grammar, namun melengkapinya pula dengan hal-hal terkait budaya/adat istiadat. Adapun kemampuan peserta les bahasa Inggris dalam reading, writing, dan structure langsung diuji melalui English Proficiency Test.