Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, dan hobi blusukan ke tempat unik.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Saya di Media Sosial adalah Saya di Dunia Nyata, Tapi...

28 Mei 2021   22:58 Diperbarui: 28 Mei 2021   23:21 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narsis di Titik Nol Jogja, namun sesungguhnya COD-an (Dokpri)

"Enak sekali ya, hidupmu. Jalan-jalan dan jajan-jajan saja kerjaanmu. Enggak perlu kerja, uang mendatangimu." Demikian seorang kawan berucap ketika kami berjumpa di sebuah kesempatan.

DEG!

Seketika perasaan saya terguncang mendengar perkataan tersebut. Hati ini pun terasa sedikit terluka. Saya tidak mendramatisasi keadaan, ya. Ini sungguh-sungguh terjadi meskipun saya tahu, kawan tersebut tak bermaksud melukai hati ini.

Saya paham kalau sebenarnya ia sedang menyuarakan rasa iri. Ia berpikir bahwa kehidupan saya telah adil makmur sejahtera sentosa gemah ripah loh jinawi tak kurang suatu apa. Akan tetapi, justru prasangka baiknya itulah yang bikin saya terluka.

Mengapa? Sebab kenyataannya, saya adalah rakyat jelata yang perlu menabung beberapa hari untuk beli pizza premium ukuran large. Tidak sesultan dalam bayangannya.

Perasaan saya pun bertambah runyam karena saya tahu bahwa ia berkesimpulan begitu berdasarkan unggahan foto-foto saya di IG, FB, dan personal blog ( www.tinbejogja.com ). Berarti jelas-jelas ia salah mengambil kesimpulan.

Saya sama sekali tidak menyangka kalau ia menganggap unggahan-unggahan saya tentang tempat makan keren, destinasi wisata, bangunan heritage, dan info produk dianggapnya postingan organik semua. Dikiranya, saya mengunggah foto-foto tersebut demi kepentingan dokumentasi pribadi belaka (baca: eksis bin narsis di jagat maya).

Unggahan FB hasil jepretan ketika pulang belanja terpaksa jalan kaki, bukan sengaja jalan-jalan (Dokpri)
Unggahan FB hasil jepretan ketika pulang belanja terpaksa jalan kaki, bukan sengaja jalan-jalan (Dokpri)
Tak selalu saya makan lalu membayar, adakalanya makan malah dibayar (Dokpri)
Tak selalu saya makan lalu membayar, adakalanya makan malah dibayar (Dokpri)
Sama sekali ia tak berpikir bahwa saya sedang melakukan promosi. Sementara faktanya, sebagian postingan saya demi cuan.

Alhasil, perkataan kawan tersebut menyadarkan saya bahwa sangat mungkin ada follower lain yang sepemikiran dengannya. Menganggap saya berduit tumpah ruah sehingga jajan-jajan dan makan-makan melulu sampai tak sempat rebahan di rumah.

Sementara kenyataannya, saya jarang sekali keluar rumah. Terlebih selama pandemi Covid-19. Makin tak pernah bepergian saya. Bepergian kalau untuk urusan penting saja. Bukan sekadar untuk jalan-jalan. Misalnya untuk COD-an minuman herbal instan yang saya jual.

Itu pun saya minta yang lokasi COD-annya tak jauh dari rumah. Kalau ditanya, kok foto-fotonya di ikon Jogja (Titik Nol)? Hmm. Domisili saya 'kan memang satu kelurahan dengan kawasan Titik Nol. Malah cuma di belakang Museum Sonobudoyo dan Gedung BNI.  

Jadiii? Apakah itu jalan-jalan alias berpiknik? Kalau iya, berarti destinasi piknik saya mepet rumah, dong. Jalan kaki saja perjalanannya. Gratis tis no borjuis-borjuis.

O, ya. Ada pula unggahan saya di tempat wisata yang beneran jauh dari rumah. Misalnya pas diundang Balekuda untuk menjajal kemampuan naik kuda di sepanjang tepi sungai, bahkan nyemplung di sungainya.

Saat berkuda atas undangan Balekuda Stable (Dokpri)
Saat berkuda atas undangan Balekuda Stable (Dokpri)
Bagi follower yang kurang memahami caption, pastilah beranggapan saya mesti merogoh kocek dalam-dalam untuk membayar aktivitas berkuda itu. Akan tetapi bagi sesama kawan blogger-endorser-influencer yang kebetulan tak diundang, ya berkomentar iri. Hahaha!  

Saya tidak berdusta dengan judul di atas. Saya beneran tampil apa adanya di dunia maya, sebagaimana penampilan saya di dunia nyata. Tak pernah punya niat untuk melakukan pencitraan melalui medsos.

Demikianlah adanya. Kepribadian saya di dunia maya dan di dunia nyata sama. Saya berani menjamin kebenaran dari pernyataan ini. 

Selain saya memang berusaha apa adanya, tidak berusaha menarik perhatian follower dengan pencitraan-pencitraan, terbukti saya pernah dikomentari begini, "Ternyata Mbak Tinbe (panggilan saya sesuai URL blog) orangnya sama persis dengan yang tampak di medsos."

Yang berkomentar adalah kawan maya yang baru pertama kali kopdaran dengan saya. Senanglah saya mendengarnya.

Begitu juga ketika dalam suatu acara, tiba-tiba saya disapa seseorang yang tidak saya kenal, "Mbak Agustina, ya? Yang di FB itu?"

Saya tentu mengiyakan sekaligus menanyakan dari mana ia tahu saya? Ia jawab, hafal wajah saya dari foto-foto di FB dan blog.

***

Begitulah adanya. Saya di dunia maya ya sama saja dengan saya di dunia nyata. Hanya saja, tak semua kehidupan nyata saya umbar di dunia maya. Bukankah tetap ada hal-hal privat yang tak patut diunggah ke medsos?

Jangankan untuk urusan konten. Untuk urusan berfoto saja, saya enggan pakai beauty camera. Takut follower berpikir saya secantik Raisa, sedangkan aslinya cenderung bikin orang auto istigfar. Maka wajar kalau saya kerap tiba-tiba disapa orang tak dikenal, namun familiar dengan wajah sederhana saya yang (duilee) kerap wara-wiri di linimasanya.

O, ya. Kalau baperan, saya sudah lama frustrasi akibat punya banyak teman yang kemampuan literasi digitalnya minimal sekali. Bagaimana tidak frustrasi kalau dijelaskan pun, mereka tetap sulit paham kalau unggahan-unggahan saya banyak yang merupakan "unggahan demi cuan".  

Namun pada akhirnya, selaku pemilik personal blog yang saya beri nama PIKIRAN POSITIF, saya pastilah memilih mengabaikan hal-hal serupa itu. Saya pilih menganggapnya sebagai intermezzo dan pelengkap pengalaman hidup.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun