Aih. Janganlah suka berimajinasi seram. Barangsiapa suka membayangkan yang seram-seram, niscaya kurang tentramlah hidupnya. Percayalah. Hehehe ....Â
Cobalah teliti baik-baik. Itu 'kan lokasi parkiran lantai P3 Lippo Plaza Jogja. Yang berlarian bawa unit (senjata replika) itu kami. Sekumpulan Kompasianer Jogja dan teman-teman blogger lain, yang sedang bermain Airsoft Wargame.Â
Belum paham Airsoft Wargame? Hmm. Gampangannya, kami sedang bermain simulasi militer alias milsim. Dar der dor ala bapak-bapak (atau babang-babang, ya?) tentara yang sedang berperang.Â
Lalu pada satu set, kami juga berperan sebagai gerombolan teroris dan pasukan kontra teroris. Yang menjadi teroris harus berhasil meletakkan bom siap ledak di satu titik tertentu. Sementara kaum kontra teroris mesti menjinakkan bom tersebut secepat mungkin.
Begitulah adanya. Akhir pekanku tempo hari memang sungguh berfaedah. Menyenangkan dan menyehatkan lahir batin. Sebab sembari menyesap pengalaman seru bermain Airsoft Wargame, bisa sekaligus menghalau segala penat yang merambat di jiwa.Â
Masih pula berkeringat sebab mesti berlarian ke sana kemari. Sambil bawa-bawa unit (replika senjata) pula. Padahal, unit yang kami bawa-bawa itu berat. Konon perbandingannya dengan senjata asli 1:1. Berarti enggak beda alias sami mawon toh?
Sekelumit Tentang Olah Raga Airsoft
Olah raga Airsoft? Iya. Airsoft memang termasuk salah satu jenis olah raga. Tepatnya olah raga permainan simulasi menembak dengan mainan (unit) yang disebut Airsoft gun. Adapun tenaga Airsoft gun berasal dari per, gas, atau baterai.Â
Namun, jangan diremehkan. Meskipun cuma senjata replika, Airsoft gun mampu melontarkan peluru plastik berdiameter 6 mm dengan kecepatan hingga beberapa ratus fps. Lumayan sakit lho, bila dibombardir tembakannya.Â