PADA suatu siang jelang sore di sehamparan lahan parkir sebuah mal ....
Tak ada gerak, tak ada derak. Sejauh mata memandang hanya ada lengang. Bukan jenis lengang yang menenangkan, melainkan lengang yang mencemaskan.Â
....
Ada ketegangan di balik sunyi. Situasi sepinya terasa menikam jiwa. Seperti ada isyarat bahaya yang tersemat pada udara.Â
"DOR! DOR! DOR!"
Huft. Benar saja. Tempat ini terbukti tidak steril dari musuh. Barusan kepalaku nyaris terserempet peluru. Yang melesak keras secara tiba-tiba, menembus dinding tempat persembunyianku. Â
"DOR! Â DOR! Â DOR!"
Tak bisa dibendung lagi. Baku tembak pun segera terjadi tanpa henti. Dua kelompok bersenjata saling melancarkan serangan. Hingga tetes peluh yang penghabisan. Selama 120 menit. Sampai salah satunya memenangkan pertempuran.Â
Apa yang kalian bayangkan demi mendengar rentetan tembakan itu? Ada perang? Ada penyergapan teroris? Ada penggerebekan bandar narkoba? Ada perampokan sadis?Â