Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orang Tua adalah Teladan Membaca bagi Anak

24 September 2018   13:41 Diperbarui: 25 September 2018   08:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KETIKA masih berstatus pelajar atau mahasiswa, kita pasti tak kesulitan mencari waktu untuk membaca buku. Namun ketika sudah bekerja, tentu tak begitu mudah. Apalagi kalau kemudian berumah tangga dan lahir anak-anak. Selain sibuk dengan urusan pekerjaan, tentunya repot juga dengan urusan domestik keluarga. Terlebih jika posisi kita sebagai ibu. Sudah pasti akan lebih sulit lagi untuk mencari celah waktu demi bisa membaca buku. 

Kondisi tersebut memang dapat dimaklumi. Tapi jelas sangat memprihatinkan. Iya, benar-benar memprihatinkan. Betapa tidak? Bukankah membaca buku banyak manfaatnya? Dengan demikian, tak pernah membaca buku sama dengan mengabaikan banyak manfaat. 

Idealnya nih ya, kita sebagai ortu wajib menyempatkan diri untuk membaca. Terutama membaca buku. Entah bagaimanapun caranya dan sesempit apa pun waktu luang yang kita punya. Terlebih jika kita telah punya kesadaran bahwa membaca itu sesungguhnya merupakan kebutuhan. 

Nah, lho. Kalau memang telah menganggapnya sebagai kebutuhan, mestinya 'kan dipenuhi (dilakukan)? Pekerjaan dan keluarga mestinya tidak menjadi penghalang untuk rutin membaca buku. 

Tidak ingatkah kita?  Justru saat menjadi ortu, idealnya kita rutin membaca buku. Supaya anak-anak kita punya teladan nyata dalam hal membaca. 

Sebagai ortu, bukankah kita ingin memiliki anak-anak yang pandai? Sementara syarat untuk menjadi pandai adalah rajin belajar. Dan, aktivitas belajar itu terkait erat dengan membaca buku. Mau tak mau mereka mesti gemar membaca 'kan?  Di sinilah keteladanan membaca dari ortu sangat dibutuhkan. 

Kiranya sudah menjadi suratan takdir bahwa ortu adalah teladan nyata bagi anak-anaknya. Dalam hal apa pun. Termasuk dalam hal kebiasaan membaca buku. Yup! Bagaimana mungkin anak-anak tertarik untuk membaca jika ortu mereka tak pernah terlihat menyentuh buku?  

Maka tak mengherankan bila anak-anak yang gemar membaca buku, mayoritas berasal dari keluarga yang juga gemar membaca. Atau setidaknya, salah satu dari ortunya gila buku. Sebab sejak orok, anak-anak itu tentu sudah terbiasa dengan kehadiran buku-buku di rumah. Terbiasa pula melihat sang ortu membaca buku.  

Jadi, tunggu apa lagi? Mari segera susun ulang To Do List harian kita dan memasukkan jadwal membaca buku di dalamnya.  Mumpung masih September (yang sejak 1995 dicanangkan sebagai Bulan Gemar Membaca), mari kita jadikan bulan ini sebagai momentum untuk kembali gemar membaca. 

Salam,
Tinbe Jogja 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun