Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bakpia dan Batik BW Wong Jogja

6 Juni 2018   11:08 Diperbarui: 6 Juni 2018   11:10 2107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TENTANG BAKPIA WONG JOGJA 

Sekarang, mari kita memperbincangkan si komoditi utamanya. Yakni si Bakpia Wong Jogja. Masak sih, sedari tadi si komoditi utama malah belum dibahas sama sekali? 

Apa keistimewaan Bakpia Wong Jogja? Hmmm.  Soal selera memang relatif. Akan tetapi menurut saya, bakpia racikan dapur Bakpia Wong Jogja punya citarasa yang sedikit berbeda. Kabar baiknya, sedikit berbedanya dalam arti positif.  Yakni lebih menggugah nafsu ngemil saya.  Hehehe  ....

Apalagi yang seri premium.  Wah,  wah. Namanya juga premium. Pastilah istimewa dalam bentuk dan rasa. Daaan,  inilah penampakannya (foto saya pinjam dari teman).

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Soal harganya bagaimana?  Tenang saja. Harganya terjangkau oleh banyak kalangan, kok.  Yang artinya, tidak terlampau mahal bin mihil.

......

Sore telah dituntaskan oleh ujung senja. Tuntas pula penjelajahan saya di situ.  Di toko pusat oleh-oleh khas Jogja: Bakpia & Batik BW Wong Jogja.

Saya pun bersiap pulang. Bertekad sampai rumah maksimal saat azan Magrib. 'Kan mau berbuka puasa? 

Aplikasi ojek online di HP kubuka, seraya melangkah ke halaman. Tapi .... O la la?! Alangkah meriah halaman yang sore tadi cenderung sepi?  

Ada panggung musik. Sederet gerobak makanan dan minuman yang tadi tutup, kini dirubung para pembeli. Begitu pula mobil-mobil yang saya anggap unik tadi. Ternyata merupakan mobil-mobil penjual makanan dan minuman.

Oke. Saya urungkan niat pulang. Mumpung di situ. Sekalian saja saya ikut merasakan syahdunya berbuka puasa di bawah langit terbuka. Toh untuk shalat Magribnya bisa di mushala yang representatif tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun