Dengan menampilkan karya mereka di area publik, bukan di sebuah galeri atau ruang pameran khusus, berarti ada harapan besar yang tersemat di situ. Harapan apa? Yakni makin banyak orang dari semua kalangan, terkhusus para tamu hotel, yang dapat terkesan saat melihatnya (menikmatinya).
Nah. Kesan yang mendalam itulah yang ingin dipahatkan di hati dan ingatan publik. Jadi di masa depan, para tamu hotel itu bisa senantiasa mengenang instalasi seni yang mereka nimati tersebut. Tentu beserta para senimannya dan hotel tempat berlangsungnya pameran. Â Â Â Â Â
Kerja Sama yang Unik
Ada yang unik dari pameran yang bakalan berlangsung pada medio November itu. Yakni hubungan antara GAIA Cosmo Hotel dengan kelima perupa yang di bawah koordinasi Benda Art Management. Meskipun kelima perupa berpameran di hotel yang bersangkutan dan diongkosi habis-habisan, pihak hotel sama sekali tidak turut campur dalam proses kreatif para seniman. Tak ada pihak yang merasa tergantung dan digantungi. Keduanya berdiri sama tinggi.
Sudah pasti kerja sama yang modelnya membebaskan begini amat membahagiakan para perupa yang terlibat. Mereka tak merasa digerus idealismenya dan tak merasa diintimidasi. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Apri Susanto, sang perupa yang berkarya dengan media tanah. Hmm. Keren. Dan saya yakin, empat perupa lainnya punya perasaan sama.
Mungkin, kecocokan di antara kedua pihak terjadi sebab dalam keduanya tersemat unsur yang sama, yakni bumi. Iya. Mungkin saja begitu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H