Selain kudet, aku juga ndeso tenan. Katrok. Sampai sebelum berkunjung ke Nagoya Japanese Fusion Resto, aku tak paham makna "fusion". Meskipun kerap kali menjumpainya nempel di belakang nama sebuah restoran, entah mengapa aku tak kunjung paham. Sudah begitu, tak pernah pula tergerak untuk memahaminya.
Ketika mendengar pemaparan Mas David dan mencicipi menu-menu di Nagoya Resto, barulah aku ngeh. Fusion itu berarti gabungan dua rasa atau lebih. Katakanlah, sebuah perpaduan citarasa masakan. Dalam hal ini, perpaduan citarasa antara masakan Jepang ala Nagoya dengan citarasa masakan Indonesia. Jadi dijamin, menu-menu yang tersedia di Nagoya Resto cocok dengan lidah konsumen Indonesia. Aih! Sebuah pemahaman yang terlambat, judulnya. Ampun, deh. Parah, parah.
Lalu, aku teringat pada Akina. Siapa dia? Dia adalah seorang gadis Jepang, kenalanku. Lumayan keren memang. Aku yang wong ndeso kok sampai bisa punya kenalan orang Jepang asli. Tapi aku lupa, Akina itu entah berasal dari Jepang bagian mana.
Lalu, apa hubungan Akina dengan Nagoya Resto? Nah, itu dia! Dulu ketika masih tinggal di Jogja, Akina beberapa kali mengundangku makan di tempat kosnya. Yang kami makan adalah hasil masakannya. Sudah pasti ala Jepang.
Sembari makan kami mengobrolkan apa saja. Salah satunya tentang resto-resto makanan Jepang yang ada di Jogja. Tatkala itu Akina sempat bilang, dia paling cocok dengan masakan Jepang di Nagoya Resto (jangan-jangan dia berasal dari Nagoya?). Dia bilang juga kalau lokasi Nagoya Resto bersebelahan dengan Mirota Kampus. Padahal sesungguhnya tidak bersebelahan, tapi berdekatan. Kalau dari Mirota Kampus ke barat, sebelum Jembatan Sarjito, kanan jalan, bersebelahan dengan kantor ojek kuning.
Alhasil sampai sebelum berkunjung ke Nagoya Resto, yang ternyata beralamat di Jalan Sarjito Nomor 11, aku tak pernah menemukan resto Jepang apa pun di lokasi yang ditunjukkan Akina. Ya, tentu saja begitu. 'Kan memang salah alamat?
Dua Favoritku
Meskipun yang jadi jawara di Nagoya Resto pusat dan seluruh cabangnya adalah menu ramen, aku justru punya selera tersendiri. Ada dua menu yang jadi favoritku. Dan ternyata, keduanya merupakan menu nonkuah. Voila .... Inilah dua menu favoritku.