Mohon tunggu...
Agustina Mufidatuzzainiya
Agustina Mufidatuzzainiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maliki Malang

Saya suka menulis, baca buku novel dan buku fiksi lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial dan Etika Kerja: Bagaimana Menyeimbangkan Keterlibatan dan Profesionalisme

19 Mei 2024   05:09 Diperbarui: 19 Mei 2024   05:49 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka juga memiliki akun media sosial perusahaan yang aktif, di mana mereka secara rutin membagikan konten yang relevan dan positif tentang kegiatan perusahaan, inovasi produk, dan pencapaian karyawan. Selain itu, perusahaan ini mendorong karyawan untuk menggunakan media sosial untuk membangun merek pribadi mereka, namun tetap dalam batasan yang telah ditetapkan.

Hasilnya, perusahaan ini tidak hanya berhasil menjaga reputasi mereka di dunia maya, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan etis. Karyawan merasa dihargai dan didukung dalam penggunaan media sosial, sementara perusahaan tetap dapat mengontrol dampak negatif yang mungkin timbul.

Kesimpulan

Menyeimbangkan keterlibatan di media sosial dengan etika kerja dan profesionalisme adalah tantangan yang nyata di era digital ini. Namun, dengan pendekatan yang tepat, individu dan organisasi dapat memanfaatkan media sosial untuk keuntungan mereka tanpa mengorbankan nilai-nilai etis dan profesionalisme.

Di Indonesia, di mana penggunaan media sosial sangat tinggi, penting bagi perusahaan untuk menetapkan pedoman yang jelas dan memberikan pelatihan yang diperlukan kepada karyawan. Dengan cara ini, media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun merek, meningkatkan komunikasi, dan menciptakan budaya kerja yang positif.

Referensi yang digunakan dalam artikel ini adalah "Social Media and Work Ethics: Balancing Engagement and Professionalism" yang diterbitkan dalam Journal of Business and Psychology. Artikel ini memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana media sosial dapat digunakan dengan cara yang etis dan profesional, serta strategi untuk mencapai keseimbangan tersebut.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, perusahaan di Indonesia dapat mengelola penggunaan media sosial dengan lebih baik, sehingga dapat mencapai produktivitas yang optimal dan mempertahankan reputasi yang baik di dunia digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun