Mohon tunggu...
Agustina Mufidatuzzainiya
Agustina Mufidatuzzainiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maliki Malang

Saya suka menulis, baca buku novel dan buku fiksi lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Navigasi dalam Dilema, Suka dan Duka Anak Semester 5 yang Merasa Salah Jurusan

23 November 2023   14:55 Diperbarui: 8 Desember 2023   12:45 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam keseharian kita, banyak dari kita yang berjalan di lorong-lorong universitas dengan beban tas yang terasa semakin berat. Namun, bukan beban fisik yang membuat mata kita berkaca-kaca. 

Itu adalah beban pikiran, beban keputusan yang mungkin salah, yang sering kali membebani hati dan jiwa. Khususnya, bagi anak semester 5, ini adalah saat di mana pertanyaan, keraguan, dan kegalauan seringkali bergulir seperti arus deras di pikiran mereka.

Ketika kita menyapa anak semester 5, banyak dari mereka yang merasakan suka duka yang mendalam. 

Kejenuhan terhadap kurikulum, kekhawatiran akan masa depan, dan pertanyaan tak terjawab tentang jalur karir menjadi setumpuk beban yang mereka pikul. Seringkali, kita melihat mereka terjebak dalam dilema besar: merasa salah jurusan.

Seakan-akan, lembaran-lembaran buku kuliah yang semestinya menginspirasi dan memotivasi, kini menjadi sumber ketidakpastian. 

Jurusan yang diambil lima semester lalu, yang dulu dipilih dengan begitu yakin, kini menjadi titik tanya besar. Apakah ini benar-benar yang diinginkan? Apakah ini adalah panggilan sejati hati?

Namun, kita tidak dapat mengabaikan fakta bahwa ini adalah bagian dari perjalanan kehidupan dan pembelajaran. 

Bukan rahasia lagi bahwa banyak mahasiswa yang berjuang melalui jenjang kuliah mereka, hanya untuk menemui jalan buntu di semester 5. Ini adalah masa di mana lembaran curriculum vitae menjadi lembaran yang diisi dengan pertanyaan, bukan jawaban.

Mari kita tengok sisi suka dari kisah ini. Meskipun merasa salah jurusan, banyak anak semester 5 yang menemukan kekuatan dalam ketidakpastian. 

Mereka belajar untuk lebih fleksibel, lebih terbuka terhadap kemungkinan baru. Perasaan salah jurusan bisa menjadi katalisator untuk penjelajahan diri yang lebih mendalam, untuk menemukan minat dan passion yang selama ini terabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun